Internasional
180 Guru British Council Masih Terjebak di Afghanistan, Terancam Dihukum Oleh Taliban
Sebanyak 180 guru British Council masih terejbak di Afghanistan setelah diberi izin oleh pemerintah Inggris untuk datang ke Inggris.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Sebanyak 180 guru British Council masih terejbak di Afghanistan setelah diberi izin oleh pemerintah Inggris untuk datang ke Inggris.
Tetapi, mereka yang merupakan warga Afghanistan belum memiliki rute yang jelas untuk bepergian ke negara itu, lapor harian Inggris The Guardian, Senin (4/7/2022).
Seorang mantan kolega dan anggota parlemen telah berkampanye pemulihan para kontraktor yang berada di Afghanistan.
Dia merasa ngeri, mereka telah ditinggalkan ketika staf penuh waktu Inggris diekstraksi di tengah kekhawatiran akan menghadapi hukuman dari Taliban.
Mereka mengajarkan nilai-nilai yang tidak selaras dengan pemerintahan Kabul yang baru. .
Dari guru yang terjebak di Afghanistan, 85 telah diklasifikasikan sebagai berisiko sangat tinggi.
Sedangkan 90 pekerja lainnya telah terdaftar dalam berisiko tinggi.
Baca juga: Taliban Minta Bantuan Internasional Tangani Dampak Bencana Gempa Bumi
Banyak yang dilaporkan bersembunyi karena takut akan tindakan keras Taliban.
Joe Seaton, mantan pegawai British Council yang bekerja bersama banyak guru di Afghanistan, mengatakan tidak ada rencana evakuasi yang dibuat untuk para kontraktor.
Meskipun 11 bulan telah berlalu sejak jatuhnya kota itu ke tangan Taliban.
Setelah awalnya tidak diberikan hak untuk dikembalikan ke Inggris, pemerintah Inggris tiba-tiba mengumumkan kontraktor British Council akan diizinkan datang ke Inggris bersama keluarga mereka.
Sebuah keputusan diharapkan pada Agustus 2022 mendatang.
Seaton mengatakan akhirnya membuat beberapa kemajuan, tetapi tampaknya belum ada pengaturan yang jelas tentang cara mengeluarkannya.
Baca juga: Arab Saudi Beri Hibah ke Afghanistan, Sebesar Rp 437 Miliar, Untuk Pendidikan Sampai Pangan
Dia mengatakan ini masih menjadi pertanyaan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan mereka.
Dia menjelaskan Setiap hari menjadi hari lain dalam bahaya besar, dan sejauh ini, semua upaya pemerintah dalam memproses mantan staf British Council sangat lambat.
Dia berharap, pemerintah perlu mempercepat pemrosesan kasus individu secara besar-besaran.
Seaton menambahkan British Council tidak memiliki daftar lengkap kontraktor yang bekerja dengan mereka, yang telah dia berikan kepada organisasi.
"Saya telah memberikan daftar kontraktor British Council pada beberapa kesempatan karena mereka tidak memiliki informasi," ujarnya.
Seaton, yang berbicara kepada para kontraktor yang terjebak di Afghanistan hampir setiap hari melalui WhatsApp, mengatakan mengikuti keputusan pemerintah.
Baca juga: Pengungsi Afghanistan Terjebak di Hotel Turlock, California, Cari Tuan Tanah Tak Ketemu-Ketemu
Dia mengakui optimis, tetapi khawatir ini mungkin harapan palsu lainnya.
Mereka telah diberitahu untuk membuat aplikasi online, tetapi Menteri Dalam Negeri untuk Pemukiman Kembali Afghanistan mengakui ini akan sulit di banyak bagian negara.
British Council mengatakan memiliki daftar lengkap dari mantan rekan kerja dan telah membagikan daftar itu dengan departemen terkait.
"Kami tahu mantan rekan kami hidup dalam keadaan yang semakin putus asa, karena situasi di negara ini terus memburuk," tambahnya.
Skema relokasi Afghanistan dijalankan oleh pemerintah Inggris.
"Kami telah mendorong kemajuan dengan kontak senior dalam pemerintah Inggris untuk memastikan pertimbangan paling awal dari aplikasi relokasi mantan rekan kami di Afghanistan," harapnya.(*)