Akhirnya Buka Suara, Korban Erayani Ungkap Perasaanya Punya Suami Pria Jadi-jadian
Menikah dengan pria jadi-jadian, kenapa kebohongan Erayani baru terbongkar setelah 10 bulan menikah?
Kecurigaan itu membuat ibunda Mawar ini sering bertanya dan juga menagih janji soal dokumen kependudukan Ahnaf.
Selalu dijawab Ahnaf bahwa itu belum selesai, masih pengurusan di dinas Dukcapil.
Merasa sudah mulai dicurigai karena makin sering ditanyai soal KTP dan dokumen lainnya, Ahnaf kemudian pindah dari rumah itu.
Dua hari berikutnya, Mawar menyusulnya ke rumah yang ditempati oleh Ahnaf.
Keputusan itu dilakukan Mawar karena ia juga sempat kesal kepada ibunya yang merasa mengintimidasi suaminya.
Merasa aneh anaknya pergi meninggalkan rumah, ibunda Mawar lalu membawa tokoh adat dan tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya untuk menggerebek kediaman Ahnaf-Mawar.
Di sana, Ahnaf diinterogasi lagi secara bersama-sama oleh banyak pihak. Namun Ahnaf tetap menyebut dokumennya masih diurus.
Selanjutnya, keesokan hari setelah penggerebekan itu, Ahnaf ajak Mawar untuk pergi ke Lahat.
"Diajaknya pergi untuk menjemput dokumennya. Saya ikut saja, karena saya pikir itu bagus," ungkapnya.
Sebelumnya, terangnya, sangat banyak alasan tak kunjung hadirnya dokumen itu.
"Pernah dibilang sudah dikirim. Ditunggu gak datang. Kemudian disebut lagi ternyata gak jadi dikirim," terangnya.
Saat sedang merencanakan berangkat ke Lahat, ucapnya, dia dengar Ahnaf Arrafif berbicara melalui telepon dengan seseorang.
"Yang saya ingat, saat itu dia disarankan tidak menggunakan mobil travel. Tapi saya saat itu tidak curiga sama sekali," jelasnya.
Selanjutnya, mereka berangkat ke Lahat dengan menggunakan mobil rental.
"Di Lahat tinggal di rumah orangtua angkat Ahnaf. Selama satu bulan di sana. Kemudian pindah ke rumah temannya," ungkapnya.