Aliran Sesat Menyebar di Garut, Pengikut Diharuskan Bayar Iuran Agar Mudah Masuk Surga
Aliran sesat tersebut membawa doktrin baru untuk mengelabui calon pengikutnya.
"Door to door lebih efektif, blusukan langsung datang ke rumah, meskipun lama tapi efektif daripada bicara di podium," kata Cece Hidayat.
Kasus Serupa
Sebelumnya, tersebarnya aliran sesat juga pernah terjadi di Desa Bojong, Cianjur, Jawa Barat.
Pengakut aliran sesat itu memiliki penampilan tak lazim dan berbeda dari masyarakat pada umumnya.
Pimpinan diduga aliran sesat itu berinisial DJ pria berusia 50 tahun.
Menurut Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, diduga sebagian warganya terpengaruh ucapan DJ sehingga ikut dalam aliran tersebut.
Kades menceritakan, awal mula diketahui dugaan adanya aliran sesat ini setelah ia mendapat informasi pada hari Senin dari warga.
Saat itu, warga melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babisa Desa.
Warga melapor karena resah melihat beberapa warganya yang biasa rajin ke masjid saat puasa malah tidak berpuasa juga tak melakukan salat.
Pemerintah Desa Bojong bersama dengan MUI Desa Bojong dan Persatuan Asatid Karangtengah Kabupaten Cianjur lantas melakukan pembinaan terhadap DJ.
Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, mengatakan ia telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.
Dalam investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan solat dan puasa.
"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja," ujar Kades ditemui di ruangannya, Kamis (20/5/2021).
Kepala desa juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.