Konflik Rusia vs Ukraina
Menlu Rusia WO dari G20 di Bali, Hadapi Kritik atas Invasi ke Ukraina
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov memutuskan Walk Out (WO) atau keluar dari pertemuan dengan para Menlu negara anggota G20 di Bali
DENPASAR - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov memutuskan Walk Out (WO) atau keluar dari pertemuan dengan para Menlu negara anggota G20 di Bali, Indonesia pada Jumat (8/6/2022).
Hal ini terjadi ketika kekuatan Barat mengkritik Rusia atas invasinya ke Ukraina.
AS dan sekutunya mengutuk serangan Rusia menjelang pertemuan, sebelum Lavrov menghadapi apa yang disebut Menlu AS Antony Blinken sebagai rentetan kritik Barat pada pembicaraan tertutup itu.
"Apa yang kami dengar hari ini adalah 'paduan suara' yang kuat dari seluruh dunia.tentang perlunya agresi untuk diakhiri," kata Blinken dari pertemuan di pulau wisata Bali.
Blinken dan Lavrov telah bergabung dengan Menlu negara lain untuk melakukan pembicaraan sepanjang hari di Bali.
Lewat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia sendiri menyatakan bahwa konflik harus diakhiri melalui negosiasi dalam pertemuan.
Tetapi, Lavrov dilaporkan memutuskan walk out dari sesi pagi ketika Menlu Jerman Annalena Baerbock mengkritik Moskwa atas invasinya, kata para diplomat.
Dia juga disebut telah meninggalkan pertemuan sesi sore sebelum Menlu Ukraina Dmytro Kuleba berbicara kepada para menteri secara virtual, dan tidak hadir saat Blinken mengutuk Rusia.
"Mitra Barat kami berusaha menghindari pembicaraan tentang masalah ekonomi global," kata Lavrov kepada wartawan di luar Hotel Mulia, dikutip dari AFP.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia Diharapkan Hasilkan Kerja Sama yang Mendukung Pemulihan Ekonomi Global
Baca juga: Direktur Eksekutif Global Fund Terkesan dengan Presidensi G20 Indonesia
"Dari saat berbicara, mereka meluncurkan kritik pedas terhadap Rusia," keluh dia.
Blinken sendiri menghindari pertemuan dengan Lavrov dan menuduh Rusia memicu krisis pangan global.
Dia menuntut Moskwa mengizinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina yang dilanda perang.
"Kepada rekan-rekan Rusia kami, Ukraina bukan negara Anda.
Biji-bijiannya bukan biji-bijian Anda.
Mengapa Anda memblokir pelabuhan? Anda harus membiarkan biji-bijian keluar," kata Blinken dalam pembicaraan tertutup, menurut seorang pejabat Barat yang hadir.
Lavrov sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan "lari" setelah AS melakukan pembicaraan.
"Bukan kami yang mengabaikan kontak, tapi Amerika Serikat," kata dia.
Putin: Operasi di Ukraina Belum Sungguhsungguh.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya sebenarnya belum memulai operasi khusus di Ukraina dengan sungguh-sungguh.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan anggota Duma Negara di Moskow, Kamis (7/7/2022).
Putin mengeluarkan nada menantang Barat untuk mencoba mengalahkan Rusia di medan perang.
"Mereka ingin mengalahkan kita di medan perang.
Nah, apa yang bisa saya katakan? Biarkan mereka mencoba," tantang dia.
"Kami telah mendengar banyak hal bahwa Barat ingin bertarung dengan kami 'sampai titik terakhir Ukraina.
' Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini.
Semua pihak harus tahu bahwa kita, pada umumnya, belum memulai sesuatu dengan sungguh-sungguh," tekan Putin.
Dia menegaskan bahwa Rusia tetap siap untuk melakukan pembicaraan damai.
"Mereka yang menolak dialog seharusnya tahu negosiasi hanya akan semakin sulit bagi mereka seiring berjalannya waktu," tukas dia. (kompas.com/anadoluagency)
Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Kunjungi Vietnam dan Mongolia Jelang Pertemuan Menlu G20 di Indonesia
Baca juga: Cita Rasa KTT G20 di Bali Akan Berbeda dengan KTT G7 dan NATO di Eropa Tentang Perang Ukraina