Luar Negeri

Pembunuh Shinzo Abe Belajar Rakit Senjata Api Sendiri, Tetsuya Yamagami Dikenal sebagai Orang Biasa

Tetsura Yamagami, pembunuh eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, menggunakan senjata api rakitan untuk melancarkan aksinya pada Jumat (8/7/2022).

Editor: Faisal Zamzami
Nara Shimbun via Kyodo News via AP
Tetsuya Yamagami (tengah), tersangka pembunuhan eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, ditangkap petugas di lokasi pembunuhan Abe di Nara, barat Jepang, jumat (8/7/2022). Yamagami terlihat membawa senjata api yang diyakini senjata rakitan. 

Selama enam bulan pertama, Yamagami tidak memiliki masalah di kantor. 

Namun, retakan mulai muncul, ketika dia dianggap mengabaikan praktik kerja secara bertahap dan membuatnya diperingatkan oleh rekan kerja. 

Awal tahun ini, sebuah perusahaan transportasi mendesaknya untuk mematuhi prosedur standar mereka dalam menggunakan bahan bantalan untuk melindungi barang yang dibawa, tetapi Yamagami dilaporkan berpendapat bahwa tidak ada yang salah dengan cara dia melakukannya. 

Perusahaan kemudian mengajukan permintaan untuk pemindahannya dari peran tersebut.

Staf lama juga mengkritik cara kerjanya, yang terkadang ditanggapi oleh Yamagami secara konfrontatif.


Meskipun sebelumnya tidak ada masalah dengan ketepatan waktu atau kehadiran, ia mulai mengambil cuti tanpa izin mulai bulan Maret dan mengeluhkan “masalah jantung” serta masalah fisik lainnya. 

Dia menggunakan semua cuti dan pekerjaannya berakhir pada 15 Mei.

Baca Juga: Setelah Pembunuhan Shinzo Abe, Ancaman Teror Mengarah ke Seorang Politikus LDP

Kurang dari dua bulan kemudian, Yamagami, yang sebelumnya bertugas selama sekitar tiga tahun di Pasukan Bela Diri Maritim, ditangkap atas pembunuhan perdana menteri terlama di Jepang.

Berbicara kepada media, mantan rekannya hampir tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya dan mengutuk tindakan Yamagami.

 “Ada masalah di tempat kerja atas apa yang dia lakukan, tetapi tidak pernah sekalipun itu berubah menjadi kekerasan. Dia sepertinya bukan tipe orang yang melakukan hal besar seperti ini," katanya.

Karyawan perusahaan pengirim yang awalnya mewawancarai Yamagami kemudian menyampaikan berita bahwa pekerjaannya diberhentikan.

 Karyawan tersebut menggambarkan tersangka sebagai seseorang yang tidak banyak bicara dan memiliki perasaan yang sedikit muram.

 Tapi selebihnya, tidak ada yang terlihat aneh atau mencurigakan dari perilakunya.

Baca juga: Bareskrim Kembali Periksa Petinggi ACT, Dalami Penyimpangan Dana dari Boeing untuk Korban Lion Air

Baca juga: Rusia Serang Apartemen di Donetsk, 15 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Masih Terjebak Reruntuhan

Baca juga: Timnas U19 Indonesia Tersingkir dari Piala AFF, Shin Tae-yong Tuding Vietnam dan Thailand Main Mata

Kompastv: Pembunuh Shinzo Abe Belajar Rakit Senjata Api Sendiri, Kemudahan Informasi Membuatnya Berbahaya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved