Berita Banda Aceh
Anggota DPRA Berharap Penemuan Cadangan Migas di Lepas Pantai Aceh Jadi Berita Gemberi Bagi Rakyat
"Saya berharap ini bukan hanya menjadi berita gembira bagi pemerintah pusat dan Aceh, tapi juga harus menjadi berita gembira bagi seluruh rakyat Aceh,
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
"Saya berharap ini bukan hanya menjadi berita gembira bagi pemerintah pusat dan Aceh, tapi juga harus menjadi berita gembira bagi seluruh rakyat Aceh," katanya.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penemuan cadangan minyak dan gas (migas) di Blok Andaman II yang terletak 150 kilometer dari lepas pantai Aceh, tepatnya dari lepas pantai Pulau Rondo, Sabang disambut suka cita.
Cadangan migas ini ditemukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, bagian dari Harbour Energy Company, perusahaan asal Inggris, setelah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki.
Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut.
Anggota Komisi III DPRA dari Fraksi PAN, Asrizal H Asnawi kepada Serambinews.com, Selasa (12/7/2022) mengatakan, berita penemuan stok migas di lepas pantai Aceh harus disambut positif semua pihak.
"Saya berharap ini bukan hanya menjadi berita gembira bagi pemerintah pusat dan Aceh, tapi juga harus menjadi berita gembira bagi seluruh rakyat Aceh," katanya.
Penemuan gas ini jauh di lepas pantai aceh atau sekitar 150 mil laut, sesuai UUPA ini menjadi kewenangan pemerintah pusat untuk hal perizinan dan pengawasan.
Aceh hanya mendapat bagian 30 % pendapatan, setelah dipotong total biaya lifting dan pajak.
"Jujur selama ini kami pun di DPRA hanya disuguhkan angka gelondongan terkait total pendapatan Aceh dari sektor migas, tanpa diberitahu berapa sih jumlah keseluruhan pendapatan sebenarnya," ungkapnya.
Baca juga: Anggota Komisi VI DPR RI Sebut Cadangan Migas Blok Andaman II Gairah Kemakmuran Aceh Masa Depan
"Sehingga setelah dipotong oprasional lifting dan proses pembagian hasil 70-30, dan Aceh mendapatkan total nilai sejumlah yang diterima selama ini," tambah dia.
Asrizal menyatakan, penemuan sumur minyak ini tentu menjadi harapan baru bagi rakyat Aceh, mengingat umur dana otonomi khusus (otsus) Aceh tinggal 5 tahun lagi yang diperkirakan tahun 2027 habis masanya.
"Bila tidak ada revisi UUPA yang menjadi UU kekhususan dan andalan Aceh selama ini," ungkap dia.
Asrizal berharap eksplorasi ini harus dimulai sesegera mungkin, dan harus memiliki dampak sosial yang positif untuk rakyat Aceh, demgan melibatkan anak-anak aceh dalam proses pelaksanannya.
"Kami seluruh rakyat Aceh sangat bersyukur kepada Allah SWT, atas anugerah kekayaan alam ini, semoga semua pihak bisa mendukung kegiatan eksplorasi ini nantinya," tutupnya.(*)
Baca juga: Penemuan Cadangan Migas di Lepas Pantai Aceh Harus Jadi Berita Gembira Bagi Rakyat Aceh