FAKTA Tewasnya Brigadir J Baku Tembak dengan Bharada E: Diduga Lecehkan Istri Ferdy Sambo
Lalu bagaimanakah awal peristiwa ini terjadi sehingga membuat Brigadir Yosua harus meregang nyawa? Berikut rinciannya dikutip dari berbagai sumber.
Insiden penembakan itu membuat ada total 12 tembakan yang dikeluarkan oleh keduanya.
Ramadhan mengungkapkan, Brigadir Yosua mengeluarkan tujuh kali tembakan sedangkan Bharada E melesatkan lima tembakan.
Namun, meski Bharada E menembakan lima peluru, Ramadhan mengungkapkan luka tembakan yang berada di tubuh Brigadir Yosua berjumlah tujuh luka.
"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," ujar Ramadhan.
Hanya saja, Bharada E justru tidak menderita luka apapun dalam insiden itu.
Menurut Ramadhan, hal ini karena Bharada E berada di lantai 2 rumah Ferdy Sambo yang setinggi 10 hingga 12 meter.
"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," tukasnya.
IPW Desak Kapolri Buat TGPF karena Curiga Ada Motif Lain

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait insiden yang tewaskan ajudan Ferdy Sambo ini.
Dikutip dari Tribunnews, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menganggap kasus ini harus diselidiki secara transparan.
Lantaran, menurutnya, kasus penembakan ini ada motif lain.
"Hal ini untuk mengungkap apakah meninggalnya korban penembakan terkait adanya ancaman bahaya terhadap Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo atau adanya motif lain," ujarnya Senin (11/7/2022).
Sugeng juga meminta Kapolri menonaktifkan Ferdy Sambo sebagai Kadivpropam untuk kepentingan penyelidikan.