Berita Lhokseumawe

Sapi yang Mati Setelah Terjangkit PMK di Lhokseumawe Terus Bertambah

"Khusus yang mati, pada awal Juli 2022 hanya berjumlah 11 ekor. Namun dalam satu pekan terakhir terus bertambah, sehingga sekarang ini menjadi 16 ekor

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
For: Serambinews.com
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Lhokseumawe, Drh Afrizal. 

"Khusus yang mati, pada awal Juli 2022 hanya berjumlah 11 ekor. Namun dalam satu pekan terakhir terus bertambah, sehingga sekarang ini menjadi 16 ekor. Semua sapi yang mati tersebut berumur dibawah dua tahun," paparnya.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBiNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai data Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Lhokseumawe, jumlah sapi yang terjangkit  Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini sudah mencapai 1.260 ekor.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Lhokseumaaez Drh Afrizal, Selasa (12/7/2022), kembali menyebutkan, penemuan sapi terjangkit PMK di Lbokseumawe dimulai pada awal Mei 2022 lalu.

Dimana saat diketahui bahwa sudah ada sapi di Aceh Tamiang yang terjangkit PMK, maka pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan. 

Sehingga pada tahap awal, pihaknya menemukan ada 13 sapi yang suspect PMK di wilayah Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

Atas temuan tersebut, maka pihaknya langsung melaporkan ke ISIKHNAS atau ke sistem informasi kesehatan hewan Indonesia. 

Selanjutnya turun tim dari Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan pemeriksaan terhadap 10 sapi yang suspect.

 "Satu pekan kemudian keluar hasil pemeriksaan, dan dinyatakan ke 10 ekor sapi tersebut positif terjangkit PMK," katanya.

Didasari hasil tersebut, maka pihaknya langsung mengarahkan petugas secara besar-besaran untuk melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang ada di seluruh wilayah Kota Lhokseumawe.

Hingga saat itu, sudah ditemukam 1.260 ekor sapi terjangkit PMK yang  tersebar di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Kota Lbokseumawe. 

Terbanyak  di Kecamatan Muara Dua dan Kecamatan Blang Mangat.

Dari 1.260 ekor sapi yang positif terjangkit PMK,  16 diantaranya telah mati dan 502 ekor telah sembuh.

"Khusus yang mati, pada awal Juli 2022 hanya berjumlah 11 ekor. Namun dalam satu pekan terakhir terus bertambah, sehingga sekarang ini menjadi 16 ekor. Semua sapi yang mati tersebut berumur dibawah dua tahun," paparnya.

Disebutkan juga, untuk proses pengobatan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya. 

Termasuk sekarang ini dilakukan penyemprotan dan pemberian Eco Ezyme.(*)

Baca juga: 3 Hewan Kurban Terindikasi PMK, Temuan Disnak Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved