Breaking News

Ayah Brigadir Yosua Ungkap 6 Kejanggalan Kasus Penembakan Sang Putra, Beberkan Chat Terakhir Korban

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengungkap sederet kejanggalan yang menyelimuti kasus kematian sang putra.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Jambi
Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir Yosua Hutabarat, menunjukkan akun whatsapp yang sudah diretas pihak lain. Kanan: Foto Brigadir Yosua Hutabarat semasa hidup. Ditemui setidaknya ada empat Kejanggalan dalam kasus baku tembak Brigadir J dan Bharada E 

Usai mengirimkan chat terakhir dan komentar ke postingan adiknya, keberadaan Brigadir J tak lagi diketahui.

7 jam berlalu, keluarga penasaran dan langsung menghubungi Brigadir J yang mendadak tak ada kabar.

Alangkah terkejutnya keluarga saat menyadari bahwa kontak mereka telah diblokir Brigadir J.

"Semua di blokir, kakaknya dan yang lainnya diblokir," imbuh Samuel Hutabarat.

Tak berselang lama, keluarga mendapatkan kabar bahwa Brigadir J telah meninggal dunia.

Sayangnya, kabar tersebut diketahui keluarga dari adik kandung korban yang bertugas di Mabes Polri.

Mengurai kejanggalan keempat, Samuel Hutabarat kecewa dengan kepolisian yang tidak minta persetujuan keluarga sebelum Brigadir J diautopsi.

Hingga akhirnya, Samuel Hutabarat syok lantaran melihat luka lebam dan luka tembak di tubuh Brigadir J.

"Tidak ada meminta persetujuan keluarga atas autopsi yang dilakukan," tegas Samuel Hutabarat.

Kejanggalan kelima diungkap Samuel adalah berkenaan dengan polisi yang melarang pihak keluarga melihat jenazah Brigadir J.

Awalnya kita dilarang, tapi mamaknya maksa mau lihat dan pas dilihat saya langsung teriak lihat kondisi anak saya badannya lebam, mata kayak ditusuk dan ada luka tembak," ujar Samuel Hutabarat.

Atas kematian sang putra, Samuel merasa terpukul.

Di depan awak media, Samuel Hutabarat mengatakan, jika anaknya salah, tidak seharusnya diperlakukan dengan cara keji.

"Misalnyapun anak saya salah, ya jangan disiksa begitu," pungkas Samuel Hutabarat.

Tak selesai sampai di situ, pihak keluarga yang lain turut merasakan kejanggalan keenam dari kasus kematian Brigadir J.

Rupanya sejak Senin (11/7/2022) usai pemakaman berlangsung, beberapa ponsel keluarga Brigadir J mengalami dugaan peretasan.

Handphone Ibu, dan kakak kandung sulung korban tidak dapat digunakan untuk mengakses media sosial dan WhatsApp.

"Ya terakhir tadi malam masih bisa dipakai, pas pagi sudah tidak bisa lagi," kata Samuel Hutabarat.

Atas kasus tersebut, Samuel meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus atas kasus penembakan Brigadir J.

"Saya minta kepada pak Jenderal Listyo Sigit Prabowo, supaya ada perhatiannya dan membentuk tim pencari fakta yang murni atas perintah bapak sebagai Kapolri," ungkap Samuel Hutabarat. (*)

Baca juga: Rudapaksa, Beruang Bobol Rumah sampai Remaja Jawa Barat - LIVE UPDATE ACEH RABU (13/7/2022)

Baca juga: Liverpool Dibungkam Manchester United 4-0, Darwin Nunez Mandul dan Diolok-olok Mirip Andy Carroll

Baca juga: Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo Bak Misteri, Kejadian Tanpa Rekaman, CCTV Trending di Twitter

TribunBogor: Beberkan Chat Terakhir Brigadir J, Ayah Ungkap 6 Kejanggalan di Balik Kasus Penembakan Sang Putra

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved