Berita Bireuen
Mendesak Pembangunan Jetty di Lokasi Objek Wisata Pasir Hitam Jangka Bireuen, Ini Alasannya
Pembangunan jetty atau batu pemecha ombak sangat mendesak di kawasan objek wisata Pasir Hitam Pulau Makambing, Desa Kuala Ceurape, Jangka, Bireuen.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pembangunan jetty atau batu pemecha ombak sangat mendesak di kawasan objek wisata Pasir Hitam Pulau Makambing, Desa Kuala Ceurape, Jangka, Bireuen.
Hal tersebut disampaikan Camat Jangka, Alfian, SSos kepada Serambinews.com, Rabu (13/7/2022), setelah melihat secara dekat kondisi objek wisata tersebut dan berbagai kerusakan yang terjadi akibat dihantam ombak karena belum dibangun jetty.
Disebutkan dia, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (13/7/2022), dirinya bersama Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar, SSos, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bireuen, serta Sekcam Jangka melihat secara dekat kondisi kerusakan di objek wisata itu.
Dalam kunjungan tersebut, selain melihat secara dekat juga mendapatkan laporan dari perangkat desa setempat tentang bencana alam tersebut.
“Jalan desa sudah digerus abrasi, belasan hektar kebun warga dan tambak juga sudah rusak, beberapa kios milik warga setempat hancur dan berbagai kerusakan lainnya,” ujarnya.
Dalam kunjungan menindaklanjuti informasi dari perangkat desa itu, salah satu upaya yang harus segera dilakukan adalah melanjutkan pembangunan jetty ke arah timur sepanjang 1,5 kilometer (Km) lagi.
Baca juga: Lokasi Objek Wisata Pasir Hitam Jangka Bireuen Memprihatinkan, Jalan Digerus Kios Harus Dipindahkan
Dengan adanya jetty, kemungkinan besar ombak laut tidak menghantam lagi kawasan tersebut, sehingga jalan desa dapat diperbaiki dantambak yang rusak jumlahnya tidak bertambah.
Alfian menambahkan, hasil kunjungan tersebut segera dituangkan dalam laporan resmi dan juga permohonan ke Provinsi Aceh agar dinas terkait di tingkat Provinsi Aceh dapat segera turun ke lapangan dan melihat kondisi serta melanjutkan pembangunan jetty yang terputus.
Camat menambahkan, objek wisata tersebut dikelola desa dan banyak warga berusaha dengan berjualan di lokasi tersebut.
“Namun kini tempat mereka berjualan jadi rusak, bahkan satu bangunan milik desa berupa MCK juga hancur diterjang ombak,” beber dia.
Baca juga: Abrasi Gerus Aspal Jalan di Wisata Naga Permai Nagan Raya
“alan desa baru tahun 2017 lalu dibangun, sekarang sudah digerus abrasi sehingga akses warga ke tambak maupun keperluan lainnya terhambat,” ujarnya.(*)