Berita Bireuen
Lokasi Objek Wisata Pasir Hitam Jangka Bireuen Memprihatinkan, Jalan Digerus Kios Harus Dipindahkan
Kondisi objek wisata pantai Pasir Hitam Pulau Makambing, Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka, Bireuen semakin hancur dihantam ombak laut.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Kondisi objek wisata pantai Pasir Hitam Pulau Makambing, Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka, Bireuen semakin hancur dihantam ombak laut.
Hal ini diperparah dengan jalan desa ke lokasi objek wisata itu rusak digerus air laut, tambak juga rusak, serta sejumlah kios terpaksa dipindahkan.
Sementara pengunjung setiap hari semakin ramai karena hamparan pantai indah dan juga dangkal sehingga memudahkan anak-anak mandi di laut.
Amatan Serambinews.com, Rabu (13/07/2022), jalan desa di objek wisata tersebut sudah rusak digerus ombak, juga ada satu bangunan MCK sudah rusak.
Sejumlah kios milik warga setempat untuk berjualan makanan dan minuman ringan sudah rusak.
Kini hanya tinggal lima kios lagi, itu pun terancam rusak dihantam ombak laut.
Baca juga: Abrasi Gerus Aspal Jalan di Wisata Naga Permai Nagan Raya
Sejumlah warga setempat terlihat memindahkan satu balai ke lokasi lebih aman agar tidak dihantam ombak.
Keuchik Kuala Ceurape, Jangka, Anwar kepada Serambinews.com mengatakan, dua tahun lalu luas areal sebagai objek wisata mencapai 3 hektare lebih.
Sekarang hanya tersisa sekitar 1 hektare, lainnya sudah digerus dan menjadi laut.
“Dulunya ada 15 unit kios dikelola warga, sekarang tinggal empat kios lagi, sedangkan lainnya sudah dihantam ombak,” ujarnya.
Anwar yang didampingi Lukman dan Murtala Abakar selaku perangkat desa menambahkan, banyak warga desa kehilangan mata pencaharian.
Hal ini dampak belasan warga yang berjualan kiosnya rusak, beberapa warga tambaknya hancur.
Baca juga: VIDEO - Abrasi Pantai Meluas, Satu Unit Rumah Warga di Lhok Pawoh Terancam Ambruk
Menjawab Serambinews.com, penyebab terjadi abrasi besar-besaran, Anwar mengatakan, pada bagian sebelah barat sejak lama sudah dibangun batu pemecah ombak dan bangunannya terputus.
Sedangkan sebagian lainnya yakni sebelah timur sepanjang 1,5 Km lagi belum dibangun batu pemecah ombak.