Berita Pidie
Saat Ditanya Akankah Ada Mutasi Lagi di Pidie? Abusyik Beri Tamsilan Bak Gelombang Tsunami
Tsunami itu sekarang tinggal air mengalir, bukan tidak ada mutasi. Jadi, air dimana pun berada tetap mengalir. Air itu berani,
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Tsunami itu sekarang tinggal air mengalir, bukan tidak ada mutasi. Jadi, air dimana pun berada tetap mengalir. Air itu berani,
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kepemimpinan Bupati Pidie Roni Ahmad (Abusyik) dan Wakilnya Fadhlulllah TM Daud akan berakhir, Minggu (17/7/2022).
Roda pemerintahan telah dijalankan selama lima tahun telah banyak melahirkan prestasi dan juga pembangunan telah dilakukan.
Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik saat menjadi inspektur upacara terakhir di halaman Kantor Bupati Pidie, Rabu (13/7/2022). Abusyik akan habis masa jabatan sebagai Bupati Pidie pada 17 Juli 2022.
Apel yang berlangsung di halaman tengah Kantor Bupati Pidie, Abusyik menyampaikan pidatonya di hadapan Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK)
Suasana berlangsung khidmat, Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik memimpin apel terakhir di Kantor Bupati Pidie, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Jelang Akhir Jabatannya, Abusyik Pimpin Apel Terakhir di Kantor Bupati Pidie, Ini Harapannya
Apel mingguan pasca libur Hari Raya Idul Adha 1443 H ini merupakan yang terakhir, karena Abusyik dan Wakilnya Fadhlullah TM Daud akan habis masa jabatan pada 17 Juli 2022.
Diketahui, Abusyik dan Fadhlullah lima tahun lalu maju sebagai pemimpin di Kabupaten Pidie diusung secara independen.
Keduanya dilantik oleh Gubernur Aceh kala itu, drh Irwandi Yusuf dalam Sidang Paripurna di DPRK Pidie, 17 Juli 2017.
Apel yang berlangsung di halaman tengah Kantor Bupati Pidie, Abusyik menyampaikan pidatonya di hadapan Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) dan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca juga: Abusyik Lantik Empat Pejabat, Tiga SKPK Kosong Pejabat
Pidato yang dibacakan tanpa teks itu sesekali diwarnai guyonan.
Abusyik mengatakan, sudah tiba saatnya ia pamit karena akan habis masa jabatan yang tinggal menghitung hari (17 Juli 2022, red).
Selama dirinya memimpin Kabupaten Pidie, Abusyik berharap pada kesempatan itu untuk meminta maaf karena tidak luput dari kesalahan.
"Dalam kesempatan ini, selama lima tahun menjabat sebagai Bupati sudah tentu ada kesalahan-kesalahan, saya memohon permintaan maaf," kata dia.
Di samping itu, Abusyik berpesan siapapun sebagai Pejabat Bupati Pidie nantinya supaya dapat diterima dengan baik.
"Semua cakupan yang belum maksimal agar ditingkatkan, sehingga pembangunan dan kesejahateraan masyarakat Pidie terus dijaga.
Apel terakhir di akhir masa jabatan Abusyik ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Pidie H Idhami MSi, para Staf Ahli Bupati, para Asisten dan para Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian dan Satuan Unit Kerja se-Kabupaten Pidie.
Setelah apel dilakukan halal bi halal sarapan bersama seluruh peserta apel.
Mutasi bak gelombang tsunami
Di sela-sela pertemuan di ruang kerja Bupati Pidie, Abusyik berkesempatan menemui Serambinews.com, ia menuturkan sejumlah kegiatan akan dilakukan pasca habis masa jabatan ini.
Salahsatunya dirinya akan kembali menyibukkan diri diri mengolah hasil alam atau sektor pertanian.
Dia juga berpesan kepada masyarakat Pidie khususnya supaya tetap menjaga kekompakan supaya akan tercipta kehidupan yang aman dan sejahtera.
Diketahui selama kepimpinan Abusyik sudah beberapa kali terjadi perombakan kabinet, nah diakhir jabatan tinggal empat hari lagi juga ditengarai akan dilakukan juga.
Saat ditanya akankah ada mutasi lagi di akhir masa jabatan Abusyik? Bupati Pidie berkopiah merah ini menjawab dalam bahasa tamsilan.
Jadi tidak ada lagi tsunami besar – besaran, seperti yang diharapkan.
Tsunami itu sekarang tinggal air mengalir, bukan tidak ada mutasi. Jadi, air dimana pun berada tetap mengalir. Air itu berani, seperti air parit, air sungai," pungkas Abusyik di akhir penuturannya. (*)
Baca juga: Abusyik Lepas 120 Atlet Popda Pidie Bertolak ke Aceh Barat, Tim Sepakbola Awali Hasil Manis