Lifestyle
Selain Gelisah dan Berdebar, Ini Tanda Lain Tubuh Sensitif Terhadap Kafein, Simak Cara Mengatasinya
Tubuh yang sensitif pada kafein sejauh ini tidak membahayakan, namun bisa sangat mengganggu dan merepotkan tubuh.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Pernahkah mengalami rasa gelisah dan jantung berdebar-debar setelah mencicipi atau mengonsumsi secangkir kopi?
Rasa gelisah dan berdebar itu mungkin tak hanya muncul sekali, namun setiap kali usai mengonsumsi kopi, bahkan hanya seteguk saja.
Jika demikian, ada kemungkinan Anda memiliki sensitivitas terhadap kafein.
Ya, beberapa orang memang ada yang sensitif terhadap kafein.
Meski kopi dalam beberapa dekade semakin naik daun, namun beberapa tubuh memang memiliki kerentanan terhadap efek kafein.
Walau hanya seteguk kopi saja, mereka mungkin akan merasa tubuh gemetar, dada seakan berdebar-debar, dan perut kembung serta dilanda perasaan gelisah.
Baca juga: Gejala Terhadap Tubuh Ketika Berhenti Minum Kopi atau Kafein, Sakit Kepala Hingga Gemetar
Melansir Livescience, tubuh yang gelisah dan dada yang berdebar-debar selepas minum seteguk kopi saja bisa disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama, tubuh sensitif terhadap kafein.
Atau yang kedua, tubuh alergi terhadap kafein.
Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Antara sensitif dan alergi kopi
Ketika tubuh sensitif terhadap kafein, tubuh akan merespons terhadap efek adrenalin yang ditimbulkan oleh kafein.
Sedangkan jika tubuh alergi akan kafein, tubuh akan merespons histamin yang keluar akibat kafein.
Dilansir Serambinews.com dari Kompas.com, histamin sendiri adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel darah putih di dalam tubuh ketika kita merasakan reaksi alergi terhadap sesuatu.
Berdasarkan data dari Asia Pacific Allergy, kasus alergi pada kafein sangat jarang terjadi.
Baca juga: Tentang Kafein Dalam Kopi, Masuk Dalam Tubuh Hingga Manfaatnya Bagi Kesehatan
Kasus ini bisa terjadi jika ada pemicu dari zat tambahan lain, seperti aspirin.
Jadi ketika kafein diminum bersamaan dengan aspirin atau obat-obat lain yang sifatnya kontra, barulah tubuh akan bereaksi dan mengeluarkan histamin.
Dalam data yang ada, kasus alergi terhadap kafein murni hanya pernah sekali terjadi di Spanyol, beberapa tahun lalu.
Dr Ross Perry, direktur Cosmedics Clinic, mengatakan bahwa semua orang akan mengalami efek kafein, kurang lebih 20 menit selepas minum kopi.
"Sebagian merasa lebih fokus, semangat dan terjaga, namun sebagian lagi justru merasa gelisah dan berdebar-debar," ujar Perry.
Jadi, jika mengalami efek negatif tak lama selepas menenggak kopi, kemungkinan besar tubuh memang sensitif terhadap kafein.
Tanda-tanda tubuh sensitif terhadap kafein
Selain rasa gelisah dan jantung berdebar-debar, ada gejala lain yang menjadi tanda bahwa tubuh sensitif terhadap kafein.
Baca juga: Waspada! Ternyata 2 Bahaya Ini Mengintai Tubuh Jika Minum Kopi saat Puasa Ramadhan
Gejala dari tubuh yang sensitif pada kafein beragam, dan ringan hingga berat.
Dilansir dari Livescience, berikut beberapa gejala yang menunjukkan tubuh sensitif terhadap kafein.
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Insomnia
- Jantung berdebar-debar
- Gelisah
- Gemetar
- Emosional
- Sering buang air kecil
Perlu diketahui, gejala sensitif terhadap kafein bisa didasari banyak hal, mulai dari kehamilan, genetika, usia, juga efek pengonsumsian obat.
Tubuh yang sensitif pada kafein sejauh ini tidak membahayakan, namun bisa sangat mengganggu dan merepotkan tubuh.
Karena tubuh akan mengalami gejala tersebut dalam hitungan beberapa menit hingga jam, tergantung kecepatan organ hati memetabolisme kafein dari dalam tubuh.
“Seringkali gejala dialami karena metabolisme kafein lebih lambat dari biasanya, menyebabkan kafein tetap berada di sistem lebih lama,"
"Mereka dengan sensitivitas kafein mungkin dapat mentolerir sejumlah kecil kafein, tergantung pada kapasitas masing-masing untuk memetabolisme kafein,"
"Namun, mereka yang alergi kafein kemungkinan akan bereaksi bahkan terhadap sejumlah kecil kopi. Karena orang dengan sensitivitas kafein memetabolisme kafein lebih lambat, gejalanya dapat berlangsung selama beberapa jam,” terang Ahli Diet dan pendiri Nutrition and Co, Jenaed Brodell.
Cara mengatasi gejala sensitif terhadap kafein
Menurut Morgyn Claire, ahli gizi, cara mengatasi gejala sensitif terhadap kafein ini tergantung dari apa yang menjadi penyebabnya.
Jika karena genetik, tak banyak yang bisa kita lakukan.
Baca juga: 6 Merk Kopi Sachet yang Mengandung Paracetamol dan Sildenafil, Hati-hati Bisa Membahayakan Tubuh
"Meski pada beberapa orang mengonsumsi kafein secara rutin dengan dosis yang ditingkatkan pelan-pelan terbukti bisa meningkatkan toleransi tubuh dalam menerima kafein," ujar Claire seperti dikutip dari Insider.
Namun hal ini tak bisa disamaratakan pada semua orang.
Karena pada beberapa orang, memaksakan kafein masuk ke dalam tubuh yang sensitif terhadap kafein justru bisa membahayakan kesehatan.
Bisa meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan anxiety atau kegelisahan yang parah.
Namun jika tingkat kesensitifan pada kafein disebabkan karena efek pengonsumsian obat, Anda bisa menyesap kopi di waktu yang aman, tidak berdekatan dengan waktu pengonsumsian obat. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAIN DI SINI
