Berita Aceh Besar

Dispersip Aceh Besar Gelar Workshop Transformasi Perpustakaan, Diikuti Keuchik & Pengelola Pustaka

"Kegiatan workshop ini diikuti oleh 30 gampong dengan 60 orang peserta pengelola perpustakaan gampong se-Kabupaten Aceh Besar,"

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Ketua PD IPI Aceh Nazaruddin MLIS PhD sedang memberikan materi dalam kegiatan Workshop Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Kamis (14/7/2022) di Aula Wisma Atlet, Jantho, Aceh Besar. 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

"Kegiatan workshop ini diikuti oleh 30 gampong dengan 60 orang peserta pengelola perpustakaan gampong se-Kabupaten Aceh Besar," kata Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar dalam laporannya, Kamis (14/7/2022) di Aula Wisma Atlit, Jantho, Aceh Besar.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Aceh Besar menggelar workshop transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Kamis (14/7/2022) bertempat di Wisma Atlet, Jantho, Aceh Besar.

Kegiatan yang diperuntukkan untuk para keuchik dan pengelola perpustakaan gampong se-Aceh Besar.

Kegiatan menghadirkan narasumber dan instruktur masing-masing, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD-IPI) Aceh Nazaruddin MLIS PhD dan Novaturrahmi SIP selaku Master of Trainer Nasional Program TPBIS Perpusnas RI yang juga Pengurus PD IPI Aceh.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar, Fazlun SH MT dalam laporannya menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan workshop ini untuk menambah wawasan para Keuchik dan pengelola perpustakaan gampong dalam memajukan dan mengelola perpustakaan dengan baik sesuai dengan standar.

"Kegiatan workshop ini diikuti oleh 30 gampong dengan 60 orang peserta pengelola perpustakaan gampong se-Kabupaten Aceh Besar," kata Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar dalam laporannya, Kamis (14/7/2022) di Aula Wisma Atlit, Jantho, Aceh Besar.

Selain itu, Fazlun berharap melalui workshop ini adanya sinergi dan kemitraan perpustakaan gampong dengan perpustakaan kabupaten. 

Karena sejatinya, Perpustakaan tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari perangkat daerah dan masyarakat.

Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Jamaluddin SSos MM dalam sambutannya berharap dukungan dan perhatian Keuchik (Kepala Desa) dalam mendukung pengembangan dan pengelolaan perpustakaan gampong.

Baca juga: 120 Pengelola Pustaka Banda Aceh dan Aceh Besar Dilatih Teknologi

"Perhatian dan peran Keuchik sangat dominan dalam pengembangan perpustakaan dan pemicu tumbuhnya minat baca di masyarakat Gampong,"kata Jamaluddin.

Namun, kata Jamaluddin saat ini masih banyak perpustakaan desa yang terbengkalai, bahkan masih ada beberapa desa yang tidak memiliki perpustakaan desa.

"Tanpa dukungan aparatur desa, perpustakaan gampong sulit berjalan sebagaimana diharapkan. Oleh karena itu, kita berharap dukungan dan perhatian para Keuchik untuk mendukung program pengembangan perpustakaan,"harap Jamaluddin.

Dalam pemaparan materinya tentang mewujudkan Gampong Literasi melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Ketua PD IPI Aceh Nazaruddin MLIS PhD mengatakan bahwa perpustakaan gampong harus berbasis kebutuhan masyarakat dan menjadi bagian integral pembangunan gampong yang diinisiasi dan dibiayai oleh gampong.

Menurut Nazar, indikator sukses gampong literasi berinklusi sosial adalah masyarakatnya mampu terbedayakan dengan perpustakaan.

Sementara Novaturrahmi SIP selaku Master Trainer Nasional Program TPBIS Perpusnas RI menjelaskan tentang program-program berbasis inklusi sosial dan strategi percapaian program seperti peningkatan layanan informasi, perlibatan masyarakat dengan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang menjadi kebutuhan masyarakat dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan advokasi. (*)

Baca juga: Seniman Jakarta Rayakan Hari Puisi Dunia dari Kafe Sastra Balai Pustaka

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved