Luar Negeri

Gotabaya Rajapaksa Resmi Mundur, PM Ranil Wickremesinghe Dilantik Jadi Plt Presiden Sri Lanka

Setelah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mundur, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai Plt Presiden atau pelaksana tugas presiden

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa resmi mengundurkan diri.

 Pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah diterima.

Hal ini diumumkan oleh Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardana pada Jumat (15/7/2022).

Gotabaya Rajapaksa sebelumnya telah meninggalkan negaranya pada awal pekan ini dan mengirim surat pengunduran diri dari Singapura.

"Gotabaya telah mengundurkan diri secara sah mulai Kamis (14/7/2022)," kata Abeywardana kepada wartawan.

"Saya telah menerima pengunduran diri (Presiden Gotabaya)," tambah dia, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Pemilihan Presiden Baru Sri Lanka akan Digelar Rabu, PM Jadi Penjabat, Rajapaksa Lari ke Singapura

Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai Plt Presiden Sri Lanka

Setelah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mundur, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai Plt Presiden atau pelaksana tugas presiden pada Jumat (15/7/2022).

Wickremesinghe menggantikan Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang melarikan diri ke Maladewa kemudian Singapura.

Sama seperti Gotabaya, Ranil Wickremesinghe juga didesak mundur oleh massa atas krisis Sri Lanka bangkrut.

Ranil Wickremesinghe (73) mengucapkan sumpah jabatan di hadapan ketua hakim Jayantha Jayasuriya, kata kantor Wickremesinghe, dikutip dari AFP.

Selanjutnya, Parlemen Sri Lanka akan melakukan pemungutan suara untuk memilih presiden baru pada Rabu (20/7/2022).

Adapun daftar nama calon presiden Sri Lanka akan diterima pada Selasa (19/7/2022), ujar kantor Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardana.

Gotabaya Rajapaksa sebagai presiden Sri Lanka mengundurkan diri dan surat resign-nya sudah diterima parlemen pada Jumat (15/7/2022).

Presiden Sri Lanka kabur ke Singapura melalui Maladewa, dan mengirim surat pengunduran dirinya dari "Negeri Singa".

"Gotabaya telah mengundurkan diri secara sah," kata Mahinda Yapa Abeywardana. "Saya sudah menerima pengunduran dirinya."

"Saya berharap bisa menyelesaikan proses pemilihan presiden baru dalam waktu tujuh hari."

"Saya meminta kerja sama semua pihak untuk melengkapi persyaratan konstitusional," lanjutnya dalam menanggapi situasi presiden Sri Lanka mundur.

Sebelum presiden Sri Lanka mundur, Gotabaya Rajapaksa sempat ditahan petugas bandara saat hendak melarikan diri ke Maladewa. Lihat videonya di sini.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Sembunyi di Singapura, Minta Suaka?

Mantan Presiden Maladewa Ungkap Alasan Presiden Sri Lanka Pilih Kabur dari Negaranya

 Mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed mengungkap alasan Gotabaya Rajapaksa memilih kabur dari Sri Lanka pada Rabu (13/7/2022), setelah pengunjuk rasa menggeruduk istana kepresidenan.

Dilansir dari AFP, Nasheed diyakini telah memainkan peran di balik layar dalam mengeluarkan Rajapaksa dari Sri Lanka.

Dia bahkan dilaporkan turut melakukan intervensi langsung di bandara setelah kontrol lalu lintas udara Maladewa menolak permintaan pesawat yang ditumpangi Rajapaksa untuk mendarat.

Media lokal Maladewa melaporkan bahwa Nasheed terlihat di bandara sebelum pesawat militer Rajapaksa mendarat pada Rabu sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Mayoritas kemarahan warga Maladewa pun langsung diarahkan kepada Nasheed yang kini menjadi Ketua Parlemen negara kepulauan di Samudera Hindia itu.

Melalui media sosial, warga Maladewa mengaku malu dan tidak terima negaranya melindungi pejahat dari proses hukum.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Diusir Warga di Maladewa Karena Lindungi Penjahat, Kini Mendarat di Singapura

Lantas, apa penjelasan Mohamed Nasheed

Di Twitter, Nasheed mencoba menjelaskan alasan Presiden Sri Lanka memilih kabur dari negaranya.

Dia mengatakan Gotabaya Rajapaksa khawatir dirinya akan dibunuh jika tetap tinggal di Sri Lanka.

Nasheed yakin Presiden Sri Lanka tidak akan mengundurkan diri jika dia masih di Sri Lanka yang kini dihadapkan pada krisis ekonomi parah.

“Presiden GR (Gotabaya Rajapaksa) telah mengundurkan diri. Saya berharap Sri Lanka sekarang dapat bergerak maju. Saya percaya Presiden tidak akan mengundurkan diri jika dia masih di Sri Lanka, dan takut kehilangan nyawanya. Saya memuji tindakan bijaksana dari Pemerintah Maladewa. Doa terbaik saya untuk rakyat Sri Lanka,” cuit dia.

 

Nasheed sendiri termasuk di antara beberapa pembangkang yang menemukan perlindungan di Sri Lanka, selama gerakan pro-demokrasi Maladewa pada awal 2000-an.

Dilansir dari Al Jazeera, Partai Demokrat Maladewa yang berkuasa saat ini didirikan oleh orang-orang buangan di ibu kota Sri Lanka, Colombo, sebuah kota yang dianggap sebagai rumah kedua oleh banyak orang Maladewa.

Nasheed, yang sebelumnya mengoordinasikan upaya untuk mengamankan bantuan asing untuk Sri Lanka, juga menghadapi kritik di Maladewa dan Sri Lanka yang meragukan kredensial demokrasinya.

Banyak pihak yang mempertanyakan otoritasnya untuk mengizinkan pendaratan atau memberikan izin diplomatik untuk Presiden Sri Lanka yang kabur itu.

Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa Maladewa tidak berhak menghalangi masuknya seorang presiden Sri Lanka yang sedang menjabat, tanpa adanya surat perintah penangkapan.

 

Baca juga: Anggota Geng Motor Tewas Ditembak Polisi di Sukabumi, Pelaku Utama Penusukan yang Tewaskan Warga

Baca juga: Kementerian Kesehatan Arab Saudi Umumkan Kasus Pertama Cacar Monyet

Baca juga: Ayah 3 Anak Rudapaksa Gadis 15 Tahun di Jepara, Pelaku Ngaku Belum Beristri

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved