Berita Jakarta

Menkeu Ramal Bakal Muncul Krisis Pangan Imbas Invasi Rusia dan Pandemi Covid-19

Harga bahan makanan yang melonjak hampir 13 persen pada bulan Maret 2022 lalu memunculkan adanya kekhawatiran baru

Editor: bakri
Kemenkeu
Menkeu Sri Mulyani 

Lebih lanjut Bakir menyebutkan bahwa jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus membudayakan dan mendukung program-program inovasi dalam seluruh kegiatan Pupuk Indonesia.

Salah satu kegiatan yang telah sukses diadakan oleh Pupuk Indonesia adalah Konvensi Inovasi Pupuk Indonesia "Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) 2022".

Kegiatan PIIA yang diadakan telah terjadi peningkatan partisipasi inovasi yang sangat signifikan yaitu sebesar 130 gugus inovasi dari tahun sebelumnya yang hanya 33 gugus saja.

Konversi Lahan Pertanian

Konversi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian kini sudah mencapai 50.000 hingga 100.000 hektare per tahunnya di Indonesia.

Hal tersebut memunculkan potensi krisis pemenuhan kebutuhan pangan secara jangka panjang.

Pemerintah melalui salah satu program strategis pembangunan pertanian nasional 2021, Food Estate menargetkan pemenuhan ketahanan pangan dalam negeri.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor(IPB), Profesor Edi Santosa menyebut program dari pemerintah tersebut sangat baik demi memenuhi kebutuhan pangan di masa depan.

"Program Food Estate oleh pemerintah sangat baik ya, karena akan mampu memenuhi kebutuhan pangan kita di masa depan," kata Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Edi Santosa.

Ia menjelaskan setiap tahun sekitar 50.000 hingga 100.000 hektare lahan pertanian di Indonesia berubah peruntukannya menjadi lahan non pertanian seperti infrastruktur jalan, pabrik dan rumah tinggal, sehingga berpotensi menimbulkan krisis ketersediaan pangan di dalam negeri.

"Dengan adanya Food Estate itu hingga (tahun) 2045 lahan (pertanian) yang bertambah bisa mencapai 1 juta hektare," ujarnya.

Kondisi semakin berkurangnya lahan pertanian di dalam negeri diperkuat dengan pernyataan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Ernan Rustiadi.

"Dibandingkan dengan negara lain, betapa kecilnya ketersediaan lahan pangan yang bisa ditanami per kapita di Indonesia," kata Ernan.

Menurut Ernan, jika lahan pertanian pangan dirasiokan dengan jumlah penduduk maka luas lahan per kapita Indonesia termasuk yang terendah di antara negara-negara lainnya.

"Padahal, kebutuhan pangan merata di seluruh wilayah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved