Internasional

Joe Biden Undang Penguasa Abu Dhabi ke Gedung Putih Sebelum Akhir Tahun 2022

Presiden AS Joe Biden mengundang penguasa Abu Dhabi yang juga Presiden Uni Emirat Arab (UEA) ke Gedung Putih sebelum akhir tahun ini.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Presiden UEA Mohammed bin Zayed mendengarkan selama KTT Jeddah, Arab Saudi yang dihadiri Presiden AS Joe Biden, Sabtu (17/7/2022). 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Presiden AS Joe Biden mengundang penguasa Abu Dhabi yang juga Presiden Uni Emirat Arab (UEA) ke Gedung Putih sebelum akhir tahun ini.

Keduanya bertemu pada Sabtu (16/7/2022) menjelang pertemuan puncak di KTT Jeddah, Arab Saudi.

Sheikh Mohammed bin Zayed dengan suara bulat ditunjuk sebagai presiden negara otokratis pada Mei 2022 setelah kematian saudaranya.

Bahkan sebagai putra mahkota Abu Dhabi, ia telah lama dilihat sebagai kekuatan di balik reputasi "Sparta Kecil" UEA.

Dia memiliki pengaruh yang besar dalam kebijakan yang membentang dari Tanduk Afrika, melalui Afrika Utara, dan seterusnya.

Di bawah pengaruhnya, UEA menjadi negara Arab pertama dalam lebih dari dua dekade yang menormalkan hubungan dengan Israel.

Baca juga: Uni Emirat Arab Kirim Lagi Bantuan Makanan Kepada Pengungsi Ukraina di Bulgaria

Sama seperti Arab Saudi, hubungan antara pemerintahan Biden dan Abu Dhabi telah tegang.

UEA telah meminta Biden untuk membalikkan keputusan yang dia buat di awal kepresidenannya untuk menghapus daftar pemberontak Houthi Yaman sebagai kelompok teror.

UEA telah menjadi pihak dalam perang di Yaman, yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan melahirkan bencana kemanusiaan.

Abu Dhabi menjadi sasaran serangan rudal dan drone pemberontak Yaman awal tahun ini.

Serangan itu, yang menewaskan tiga pekerja migran dan menargetkan daerah dekat pangkalan yang menampung pasukan AS.

Sehingga, mengguncang citra negara kecil itu sebagai benteng stabilitas dan kemakmuran ekonomi di kawasan itu.

Baca juga: Perdana Menteri India Tiba Abu Dhabi, Lakukan Kunjungan Singkat Usai Hadiri KTT G7

Pejabat Emirat dilaporkan kecewa dengan tanggapan pemerintahan Biden terhadap serangan tersebut.

Mereka juga mewaspadai upaya AS untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran dan frustrasi oleh beberapa kondisi pada penjualan senjata AS.

Sementara UEA adalah pelanggan asing pertama dari sistem anti-rudal Lockheed Martin THAAD, UEA telah lama mencari jet tempur F-35 buatan AS.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved