Internasional

Presiden Mesir Dapat Pujian dari Joe Biden, Berhasil Ciptakan Gencatan Senjata Hamas dan Israel

Presiden AS Joe Biden memberi pujian dan ucapan terima kasih kepada Presiden Mesir di Arab Saudi pada Sabtu (16/7/2022).

Editor: M Nur Pakar
AP/Evan Vucci
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi di sela-sela KTT Jeddah, Arab Sabtu (16/7/2022). 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Presiden AS Joe Biden memberi pujian dan ucapan terima kasih kepada Presiden Mesir di Arab Saudi pada Sabtu (16/7/2022).

Keduanya melakukan pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin sejak Biden menjabat pada 2021.

Biden terdengar berterima kasih kepada Presiden Abdel-Fattah el-Sissi.

Khususnya, atas peran Mesir dalam gencatan senjata perang Israel dengan Hamas tahun lalu di Jalur Gaza.

Itu menjadi sebuah pengakuan AS atas peran Kairo di wilayah tersebut.

Presiden Mesir, yang berkuasa setelah protes massa dan pengambilalihan militer yang menggulingkan pemerintah Ikhwanul Muslimin pada 2013 sedang menghadapi krisis ekonomi.

Baca juga: Keturunan Pembuat Kiswah Kabah di Mesir Tetap Melanjutkan Tradisi Kakeknya, Ini Sejarahnya

Inflasi dari kenaikan harga bahan bakar dan makanan menghantam negara berpenduduk terpadat di dunia Arab itu dengan sangat keras.

Sekitar sepertiga dari 103 juta penduduk Mesir hidup dalam kemiskinan.

Meskipun mantan orang kuat militer itu dipuji karena menstabilkan ekonomi Mesir setelah beberapa tahun kekacauan politik, negara itu menjadi importir gandum terbesar di dunia.

Sebagian besar diperoleh dari pelabuhan Ukraina yang sekarang diblokir Rusia.

Sementara itu, pemerintah el-Sissi tidak ragu-ragu untuk mengerahkan kekerasan sambil memenjarakan ribuan orang, terutama Islamis.

Baca juga: Mesir Pelajari Interkoneksi Listrik dengan Yunani

Termasuk juga aktivis sekuler dalam upaya meredam perbedaan pendapat.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, pemerintahnya membebaskan ratusan tahanan.

Bahkan, telah memulai apa yang disebut dialog nasional dengan berbagai kelompok.

Tetapi pemerintah terus menahan banyak tahanan terkenal, termasuk aktivis pro-demokrasi Alaa Abdel-Fattah.

Pasukan keamanan Mesir telah dituduh menyiksa para tahanan.

Termasuk ekonom Ayman Hadhoud di antara mereka yang dipukuli sampai mati saat dalam tahanan polisi tahun ini.(*)

Baca juga: Pembunuhan Keji Mahasiswi, Reaksi Keras Menyoroti Kekerasan Terhadap Perempuan Mesir

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved