Kupi Beungoh
Generasi Milenial, Ayo Kita Berdakwah Melalui TikTok!
ikTok menempati peringkat ke 5 sebagai aplikasi gratis dan peringkat pertama sebagai aplikasi hiburan di App Store.
Oleh: Maysarah Muslim
Generasi yang hidup di atas tahun 2000, setiap hari disajikan berbagai informasi melalui gadget.
Berbagai platform aplikasi tersimpan dalam setiap gadget yang digenggam setiap saat oleh manusai, termasuk genggaman dalam saya, anda, dan mereka.
Saat ini, termasuk di Aceh, dalam setiap rumah tangga (KK) dipastikan memiliki minimal 3 gadget. Coba bayangkan jika di Aceh ada 2 juta KK, maka ada minimal ada 6 juta gadget yang digunakan dalam masyarakat Aceh.
Angka 6 juta pengguna gadget itu memiliki prospek yang sangat bagus dalam mengomunikasikan materi pesan (maaddah) kepada masyarakat sebagai mad’u.
Gadget dapat diarahkan hal-hal positif, terutama melalui aplikasi yang sedang menanjak, yaitu TikTok.
Baca juga: Aktivis Milenial Aceh Tolak Pj Gubernur dari Militer: Kesannya Nanti Aceh Belum Kondusif
TikTok Lagi Menanjak
Dilansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, sejak kurang lebih 20 tahun belakangan tercatat pengguna Internet mencapai 63 juta jiwa dan 95 persennya mengakses media sosial.
Salah satu media sosial yang paling banyak digunakan saat ini adalah TikTok. TikTok menempati peringkat ke 5 sebagai aplikasi gratis dan peringkat pertama sebagai aplikasi hiburan di App Store.
TikTok salah aplikasi yang berkembang pesat dan terbanyak peminatnya. Sejak 2019 data unduhan Aplikasi TikTok mencapai 176, 5 kuartal III pada App st Store dan Play Store.
Pengguna terus melonjak tercatat menurut Statista sebanyak 22,2 pengguna di tanah air pada tahun 2020. Dalam kurun waktu tujuh bulan, TikTok diunduh 500 juta jiwa dalam waktu yang singkat.
Baca juga: Tips Membangun Rumah Minimalis Impian Hemat Biaya, Milenial Harus Tahu Ini
Digemari Ibu Muda
Pengguna TikTok tidak terbatas. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dan orang dewasapun menggunakan TikTok dalam kehidupan sehari-hari. Menurut pemantauan penulis, peminat terbesar TikTok didominasi oleh kalangan perempuan, baik remaja maupun ibu-ibu muda.
TikTok menjadi kerap kali dijadikan ajang untuk menampilkan diri, kehidupan, kesenangan hingga tak jarang video berjoget yang dihiasi dengan filter untuk mempercantik dan menambah kepercayaan diri dipublik.
Tiktok adalah aplikasi yang sangat banyak tayangan/konten yang negatif yang ditampilkan. Walau tayangan positif juga ada, namun hampir tidak didapati sebanyak video yang melanggar etika dan norma.
Sebagai contoh seorang publik figur tanah air yaitu akrtis Nikita Mirzani dalam akun TikToknya @Nikiyta.Mirzani, yang memposting adegan vulgar bersama sang kekasih dan ditonton oleh jutaan pengikut.
Selain itu tokoh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Dalam postingan videonya pada Mei 2022 sedang mandi di kolam bersama Aspri seksi dan cantik yang hanya menggunakan pakaian dalam (bikini). Postingan tersebut juga mendapatka like yang banyak dari pengguna TikTok.
Konten video seperti yang disebutkan di atas merupakan melanggar syariat Islam.
Mengingat siapa saja bebas untuk menonton, mengunggah dan bermain TikTok, maka pengaruh pada like terbanyak sangat berpengaruh, seperti menurut psikologi semakin sering menyukai maka kecenderungan untuk meniru lebih besar.
Pengaruh negatif yang terdapat dalam konten dikhawatirkan akan diikuti oleh siapa saja khususnya pengguna TikTok.
Islam Agama Dakwah
Islam adalah agama dakwah yang memiliki pedoman pada al-Qur`an dan sunnah. Dakwah merupakan ajakan dan seruan untuk kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
Seruan pada kebaikan dapat dilakukan dengan jalan (wasilah) apapun yang tidak menyulitkan seseorang.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil`alamin memiliki konsep dakwah yaitu akidah (iman), syariah (ibadah) dan akhlak (budi pekerti/moral). Seiring berjalannya waktu maka jalan untuk dakwah terus berkembang dan maju. Seperti dakwah pada media sosial kususnya.
Media sosial merupakan teknologi komunikasi yang menjadi kebutuhan manusia saat ini. Media sosial adalah platform yang digunakan sebagai sarana komunikasi, saling bertukar informasi, berinteraksi secara virtual dengan menggunakan jaringan internet.
Menurut Kaplan dan Haenleinada terdapat 6 jenis media sosial, diantaranya: Proyek Kalaborasi. Contohnya wikipedia, Blog dan Microblog.
Contohnya Twitter, Situs jaringan sosial. Contohnya Facebook, Virtual Game Worlds. Contohnya Mobile Legend, Virtual Social Word. Contohnya second life, Komunitas Konten. Contohnya Youtube, Instagram dan TikTok.
Keunggulan TikTok
Dewasa ini aplikasi yang sangat melekat pada masyarakat salah satunya yaitu TikTok yang diciptakan oleh Zhang Yimming pada tahun 2016. TikTok memiliki ciri khas dan keunggulan sehingga memikat pengguna dan penikmat.
TikTok menggabungkan antara messeging, merekam, mengedit dan memberikan efek-efek menarik pada gambar dan video. Aplikasi TikTok terbilang aplikasi yang singkat dengan menggunakan jaringan internet yang stabil.
Cara kerja TikTok berbeda dengan aplikasi lainnya. Selain sebagai sarana hiburan, TikTok juga menghasilkan income dalam pengunggahan videonya bagi terbanyak like dan komentarnya.
Selain itu yang durasi yang ditawarkan juga tidak terlalu panjang, antara 15 detik hingga 15 menit sehingga tidak membuat penggunanya menjadi bosan.
Pesan yang kuat melalui video menjadi salah satu alasan kecenderungan pengguna untuk menikmati TikTok. Setiap video yang menyebar setiap harinya di TikTok tidak terbatas.
Setiap waktu siapa saja bebas mengunggah dan menonton video di akun-akun masing-masing pengguna. Kebebasan ini tentu memiliki pengaruh negatif.
Dampak Negatif TikTok
Dampak negatif video TikTok diantaranya:
1). Melakukan hal yang tidak wajar, seperti bergoyang suka ria yang berlebihan dan keterlaluan.
2). Membuat, mengunggah, dan menonton video yang tidak bermanfaat atau sia-sia.
3). Terdapat banyak kebohongan dan rekayasa informasi dan penyampaian untuk publik yang tidak akurat.
4). Kerap membandingkan hidup, status sosial dan gaya hidup yang tidak wajar.
5). Video yang tidak senonoh dan tidak pantas untuk dilihat diruang publik (pornografi dan pornoaksi).
5). Buliyying berupa ejekan, hinaan, dan pencemaran nama baik.
Tanpa disadari pengaruh dan dampak negatif TikTok tersebut terus merebak dan menjadi penyakit sosial masyarakat di dunia maya.
Pengaruh tersebut parahnya lagi dapat menyebabkan kecanduan berdampak pada kesehatan mental penggunanya juga.
TikTok sebagai Media Dakwah
Kaitan antara TikTok dan dakwah yaitu menjadi sarana menyampaikan kebaikan. Pentingnya dakwah dalam kehidupan ini untuk menyampaikan nasihat maupun tarbiyah adalah tugas semua individu dan kelompok.
Islam sebagai agama yang benar, selalu menyeru manusia dalam kebaikan dan menyampaikan kebaikan. Bukan hanya tugas Rasulullah namun juga berlanjut pada para ulama sebagai warisatul anbiya’.
Mengajak dalam kebaikan juga menjadi tugas utama umat manusia walau yang disampaikan hanya sepenggal nasehat. Karena ia akan bermanfaat bagi orang lain.
Seperti hadits yang disampaikan oleh Rasulullah dalam Shahih Bukhari: “ Sampaikanlah olehmu walau hanya satu ayat”( HR. Bukhari).
Hadits ini menunjukkan kewajiban untuk berdakwah, menyampaikan kebaikan tanpa memandang stastus sosial, ekonoi dan politik. Wajib menyampaikan dakwah sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing.
Al-Qur`an adalah konsep dan landasan umat Islam. Islam sebagai agama yang benar dan selalu menyeru pada kebaikan dan keselamatan, baik jasmani dan rohani.
Terdapat 3 bentuk konten dakwah Islam, yaitu akidah (iman), syariah (ibadah), dan akhlak (budi pekerti).
Al-Qur`an memberikan solusi untuk tetap berdakwah di media sosial yaitu TikTok.
Kewajiban dakwah yang disampaikan menyangkut mengajak pada kebaikan dan meninggalkan keburukan dan memperkokoh akidah, menjalankan ibadan dan memberikan contoh akhlak yang baik.
Semua itu dapat dimodifikasi melalui unggahan video di platform TikTok. TikTok akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk hal kebaikan berupa dakwah islamiah.
Pada akhir tulisan ini saya hendak mengajak generasi millenial Islam (termasuk ibu-ibu muda dan generasi Z) untuk membuat video-video menarik yang berisi ajakan kepada kabaikan dan kemudian diunggah di akun TikTok masing-masing.
Setiap orang Islam adalah juru dakwah. Dalam kaitan ini, dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Hasan Basri M. Nur, berpendapat bahwa tanggung jawab mengajak pada kebaikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab para ustaz dan teungku.
Setiap orang Islam diajak untuk mengisi media-media yang ada untuk dibagi (share) kepada publik demi kepentingan dakwah. Menurut Hasan Basri M. Nur, ini menjadi ajang amal jariyah (https://www.youtube.com/watch?v=P7mtX1TqEZk).
Sekali lagi, saya mengajak kaum milenial dan ibu muda, terutama di Aceh, untuk tidak membiasakan diri mengisi konten dakwah di media sosial. Jangan biasakan diri kita hanya menjadi konsumen dari konten-konten milik orang lain, apalagi yang bertentangan dengan Islam.
Ayo! Mulai sekarang kita buat video berisi konten dakwah untuk disebarkan melalui berbagai media sosial, terutama TikTok. Somoga!
PENULIS adalah Maysarah Muslim mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab pada STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat, peserta MTQ Aceh ke-35 di Bener Meriah, cabang Karya Tulis Ilmiah Quran (KTIQ), email: maysaraah7@gmail.com.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca juga: BERITA POPULER-Kisah Istri Lalai, Pernikahan Sedarah Hingga Punya 2 Anak,Fakta Baru Kasus Brigadir J