Luar Negeri
Pesawat Kargo Ukraina yang Meledak di Yunani Tewaskan 8 Orang, Ternyata Bawa Amunisi dari Serbia
Pihak berwenang Yunani dan Serbia pada Minggu (17/7/2022) melaporkan bahwa delapan awak pesawat Ukraina tersebut tewas.
SERAMBINEWS.COM - Pesawat kargo Antonov An-12 Ukraina yang membawa amunisi dari Serbia ke Bangladesh jatuh dan meledak di Yunani pada Sabtu (16/7/2022) malam.
Antonov-12 ini dioperasikan oleh perusahaan yang berbasis di Ukraina.
Pesawat sedang menempuh rute dari Serbia ke Yordania ketika jatuh di Yunani.
Pihak berwenang Yunani dan Serbia pada Minggu (17/7/2022) melaporkan bahwa delapan awak pesawat Ukraina tersebut tewas.
Sejumlah saksi mata mengatakan, pesawat itu jatuh di dekat Kota Kavala lalu meledak di ladang jagung pada Sabtu tengah malam waktu setempat.
Sebelumnya, pilot telah melaporkan masalah mesin dan telah meminta pendaratan darurat, sebagaimana dilansir Reuters.
Foto-foto yang diambil via drone dari tempat kejadian menunjukkan puing-puing dari pesawat Antonov An-12 berserakan di ladang jagung.
Maskapai penerbangan yang berbasis di Ukraina yang mengoperasikan pesawat itu, Meridian, mengonfirmasi bahwa kedelapan awak pesawat tewas dalam kecelakaan itu.
Baca juga: Ledakan Pesawat Kargo Ukraina yang Jatuh di Yunani, Disebut Bawa Bahan Peledak
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan, kedelapan awak pesawat tersebut adalah warga negara Ukraina.
Seorang Juru Bicara Dinas Pelindungan Sipil Yunani menuturkan, pihak berwenang sejauh ini telah mengambil satu jenazah dari pesawat Ukraina yang meledak di Yunani tersebut.
Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic mengatakan, pesawat itu membawa 11,5 ton produk, termasuk mortir dan peluru latihan, yang dibuat oleh industri pertahanannya.
Stefanovic menambahkan, pembeli produk-produk tersebut adalah Kementerian Pertahanan Bangladesh.
Direktur Umum Meridian Denys Bogdanovych mengatakan bahwa kecelakaan itu tidak ada hubungannya dengan perang yang saat ini berkecamuk di Ukraina.
Baca juga: Pesawat Pengangkut Bahan Peledak Jatuh di Yunani Utara, Ledakan Keras Terdengar Dua Jam Lebih
Penuh asap