WHO Sebut DKI Jakarta Sebagai Wilayah dengan Transmisi Penyebaran Covid-19 Tertinggi di Indonesia

WHO mengkategorikan DKI Jakarta sebagai wilayah dengan transmisi penyebaran Covid-19 tertinggi dibanding 33 provinsi lain.

AFP
Pekerja menguburkan jenazah korban Covid-19 di TPU Pedurenan Bekasi, Jawa Barat, (7/7/2021). REZAS/AFP 

Kebal Vaksin

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan jika sub varian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan untuk bisa menginfeksi orang yang sudah divaksin Covid-19. "Dua sampai tiga kali lipat lebih efektif menembus vaksinasi dibandingkan dengan varian Omicron BA.1," ujarnya.

Sehingga, kata Budi kemungkinan masyarakat untuk terkena atau terinfeksi jauh lebih tinggi. Walau pun orang tersebut sudah divaksinasi Covid-19. Ia pun telah menyampaikan pada Presiden, Joko Widodo bahwa proteksi untuk masuk rumah sakit, serta fatalitas masih tetap tinggi.

"Sehingga disarankan, masyarakat tetap cepat dibooster, karena walau ada kemungkinan terkena, booster itu terbukti mampu melindungi kita untuk tidak masuk rumah sakit," tegasnya.

Baca juga: Tragis, Seorang Nenek di Aceh Timur Meninggal Terbakar di Dalam Rumahnya 

Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Naik Pesawat Berlaku Mulai Hari Ini, Kenaikan Covid-19 Dua Kali Lipat


Selain itu walau pun harus masuk rumah sakit saat terinfeksi, setidaknya tingkat fataitas akan sangat rendah. Menkes Budi juga mengupdate perihal adanya sub varian baru yang masuk ke Indonesia. Sub varian tersebut bernama BA.2.75.

"Mulainya beredar di India dan sekarang sudah masuk ke 15 negara. Sub varian ini juga sudah masuk ke Indonesia, 1 di Bali, karena kedatangan luar negeri, dua di Jakarta," kata Menkes.

Budi menyebutkan, kemungkinan besar berasal dari transmisi lokal. Dan saat ini sedang mencari dari mana sumbernya berasal.Secara nasional, tingkat transmisi di Indonesia masih berada di level 1, jika menyesuaikan dengan standar WHO. Namun pada tingkat provinsi, seperti DKI Jakarta sudah berada di level 3 untuk tingkat transmisi. Sedangkan pada provinsi Banten berada di level 2.

"Sedangkan pada provinsi lainnya masih ada di level 1, untuk level WHO. Angka ini sendiri dibandingkan dengan hosptalisasi masih relatif rendah. Lalu angka fatalitas masih relatif sangat rendah di bawah standar WHO," papar Budi lagi.

Budi pun menyampaikan jika angka kematian karena Covid-19 sebagian besar terjadi pada orang yang belum divaksin Covid-19. Atau baru mendapatkan vaksin dosis pertama. Sedangkan untuk orang yang telah divaksin dengan dua dosis jauh menurunkan persentase fatalitas. Bagi yang sudah booster, juga sangat menurun persentasi angka kematian.

"Oleh karena itu presiden memberikan arahan vaksinasi booster dipercepat. beberapa kegiatan masyarakat akan diminta diwajibkan vaksinasi booster," tegasnya. Upaya ini bertujuan untuk melindungi masyarakat yang terinfeksi untuk jangan masuk rumah sakit atau wafat.
Berubah Warna

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperbarui status warna di aplikasi PeduliLindungi pada Minggu (17/7). Berikut perubahan arti warna tersebut seperti dikutip dari keterangan kemenkes:

1. Hijau

Status HIJAU menandakan bahwa Anda dapat bepergian ke tempat umum karena termasuk ke dalam kriteria berikut:
Usia 18 tahun ke atas
o Sudah vaksinasi dosis lanjutan (booster) sesuai jenis vaksin yang diterima
o Bukan pasien Covid-19 atau kontak erat
o Hasil tes antigen (1x24 jam) atau PCR (3x24 jam) negatif
o Sudah vaksinasi lengkap dan sembuh dari Covid-19 kurang dari 90 hari


Usia 6-17 tahun

o Sudah vaksinasi lengkap sesuai jenis vaksin yang diterima
o Bukan pasien Covid-19 atau kontak erat
o Hasil tes antigen (1x24 jam) atau PCR (3x24 jam) negatif
o Sudah vaksinasi 1x dan sembuh dari Covid-19 kurang dari 90 hari

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved