WHO Sebut DKI Jakarta Sebagai Wilayah dengan Transmisi Penyebaran Covid-19 Tertinggi di Indonesia
WHO mengkategorikan DKI Jakarta sebagai wilayah dengan transmisi penyebaran Covid-19 tertinggi dibanding 33 provinsi lain.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia merilis laporan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan laporan tersebut, WHO mengkategorikan DKI Jakarta sebagai wilayah dengan transmisi penyebaran Covid-19 tertinggi dibanding 33 provinsi lain.
Pada grafik yang disajikan tersebut, DKI Jakarta mencatatkan transmisi sebanyak 73,8 per 100 ribu penduduk.
Angka tersebut berbeda jauh dengan provinsi lain seperti Banten sejumlah 12,8 per 100 ribu (posisi kedua) dan Bali tercatat 10,3 per 100 ribu penduduk (posisi ketiga).
Adapun hasil tersebut berdasarkan transmisi penyebaran kasus pada 4-10 Juli 2022.
"Di level provinsi, selama tanggal 4-10 Juli, DKI Jakarta tercatat sebagai wilayah tertinggi insiden yaitu 73,8 per 100.000 populasi (diklasifikasikan sebagai level moderat transmisi komunitas level 3). 33 provinsi lain berada di level rendah transmisi komunitas (level 1 dengan kasus insiden mingguan <20>
Untuk kondisi pandemi di seluruh wilayah Indonesia, menurut standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO masih berada di level 1.
"Tingkat transmisi komunitas mencapai angka 8 per 25 orang per 100 ribu. Sesuai dengan level WHO, kita masih di level satu. Karena standarnya 20 per 100 ribu," ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Selain itu, Airlangga pun memaparkan beberapa update lain terkait kondisi pandemi Covid-19 di tanah air. Saat ini, tingkat reproduksi efektif, Indonesia disebut relatif melandai dalam 3 minggu terakhir. Yaitu dari 1,27 turun 1,26, dan kini berada di angka 1,24.
Baca juga: Lelang Proyek Pembangunan Istana Wapres di IKN Segera Dilakukan, Mengusung Konsep Green City
Baca juga: Pertamina Siap Bertanggung Jawab atas Kecelakaan Maut di Cibubur, Penyebab Sedang Dalam Investigasi
Baca juga: Pimpin Apel Pagi di Hari Pertama Kerja, Ini Pesan Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran
Sedangkan berdasarkan di luar pulau Jawa-Bali, seperti di Sumatera berada di angka di 1,29. Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi berada di angka 1,18. Lalu Maluku di 1,08. Lebih lanjut, penambahan kasus yang tertinggi masih berpusat di Jawa-Bali. Yaitu merepresentasikan hampir 95 persen.
Sedangkan di luar Jawa-Bali, kasus yang relatif masih rendah dan aktif masih di Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah. Kemudian di luar Jawa-Bali tentu transmisi komunitas mulai naik di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Baik dari segi tempat keterisian tempat tidur atau BOR, ruang isolasi isolasi saat ini menurut Airlangga juga masih dalam tingkat memadai. Sedangkan capaian vaksin, yang masih di bawah 70 persen di luar Jawa-Bali adalah Papua Barat dan Papua.
Dosis dua, sebanyak 10 provinsi masih di bawah 70 persen. Lalu dosis tiga, pada 28 provinsi di bawah 30 persen. "Kemudian dari hasil evaluasi, seluruhnya di luar Jawa-Bali, status PPKM masih level 1 seperti yang kita putuskan sampai akhir bulan. Level dua hanya di Sorong, Papua Barat," tutupnya.