Bikin Heboh Penjara, Transgender Wanita Dipaksa Hidup di Penjara Pria Setelah Hamili 2 Napi Wanita

SERAMBINEWS.COM - Seorang narapidana transgender telah dipindahkan ke penjara yang berbeda setelah membuat dua sesama narapidana hamil.

Demi Minor, yang dipenjara selama 30 tahun karena menikam mantan ayah angkatnya hingga tewas, kini ditahan di unit rentan di penjara pria di New Jersey.

Dia dipindahkan dari Fasilitas Pemasyarakatan Edna Mahan ke Fasilitas Pemasyarakatan Pemuda Garden State bulan lalu.

Dalam sebuah posting di blog Justice 4 Demi, Minor mengklaim bahwa dia diejek dan digeledah oleh petugas.

Dalam unggahan yang berbeda, dia mengklaim bahwa dia dipukuli selama pemindahan dan mengatakan bahwa dia salah gender beberapa kali.

• Nikita Mirzani Terancam Penjara, Polda Banten Benarkan Ia Berstatus Tersangka atas Laporan Ini

Kasus Minor menjadi berita utama awal tahun ini ketika terungkap bahwa dia telah menghamili dua narapidana lainnya di Fasilitas Pemasyarakatan Edna Mahan.

Dalam setiap insiden, para wanita itu terlibat dalam 'hubungan seksual suka sama suka dengan orang lain yang dipenjara', seperti dilaporkan NJ.com.

• Nikita Mirzani Terancam Penjara, Polda Banten Benarkan Ia Berstatus Tersangka atas Laporan Ini

Lembaga Pemasyarakatan Edna Mahan, yang dapat menampung hingga 800 narapidana, menyambut perempuan transgender tahun lalu.

Sebagai hasil dari kehamilan sebelumnya, Departemen Pemasyarakatan New Jersey mengatakan sedang meninjau kebijakannya dengan 'menerapkan modifikasi kecil.'

Saat ini ada 27 narapidana trans di lokasi tersebut.

Minor, yang telah mengadvokasi hak-hak narapidana dan berbagai komite selama masa tahanannya, telah merinci pengalamannya di blog online-nya.

Wanita berusia 27 tahun itu ditempatkan dalam pengawasan bunuh diri oleh staf penjara setelah dia mencoba gantung diri dalam perjalanan van ke Fasilitas Pemasyarakatan Pemuda Garden State, tambahnya.

Posting terbaru Minor, berjudul 'Dipaksa Hidup di Penjara Pria', memohon kepada bos penjara untuk mengirimnya kembali ke penjara wanita.

Dia menulis: "Sebagai seorang wanita transgender, saya benar-benar takut dengan apa yang ada di depan saya, jelas bahwa staf telah mencari semacam alasan keamanan untuk menendang saya keluar dari satu-satunya lembaga pemasyarakatan wanita, mereka telah melemparkan saya ke serigala dan diharapkan untuk saya hanya menyerah."

"Saya bingung dan muak dengan kekuatan penggunaan ini dan saya hanya bisa meminta agar komisaris dan kantor gubernur mengirim saya kembali. Aku tidak pantas diperlakukan seperti ini."