Berita Aceh Besar

Sering Menelan Korban, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Minta Pemkab Perhatikan SOP di Tempat Wisata

Perlu ada pos pemantau dan fasilitas seperti perahu karet dan alat keselamatan di lokasi wisata yang rawan.

Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM/INDRA WIJAYA
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Zulfikar Aziz menyambangi rumah almarhum Muhammad Romodhon (13) remaja yang hilang terseret arus di Pantai Ujong Bate, Aceh Besar, Selasa (19/7/2022). 

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Zulfikar Aziz menyambangi rumah almarhum Muhammad Romodhon (13) remaja yang hilang terseret arus di Pantai Ujong Batee, Aceh Besar sejak Selasa (12/7/2022).

Romodhon dinyatakan hilang setelah terseret arus saat berenang bersama teman-temannya di pantai tersebut. Setelah tujuh hari dilakukan pencarian, namun Romodhon tak kunjung ditemukan.

Tim SAR sudah berupaya melakukan penyisiran laut menggunakan 1 Unit LCR kearah Timur sejauh 8 necto mile (NM). Kemudian untuk tim penyisiran darat melakukan pencarian sepanjang bibir pantai dari LKP ke arah Timur dan Barat sejauh 5 KM.

Karena tak kunjung ditemukan, hasil kesepakatan antara tim gabungan dan pihak keluarga, pencarian Romodhon dihentikan.

"Atas kejadian ini, kami juga turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi," kata Zulfikar saat mendatangi rumah korban, Selasa (19/7/2022).

Karena kerap menelan korban, Zulfikar meminta agar Pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk memperhatikan Standar Operasional (SOP) di sejumlah lokasi wisata, terutama di Pantai Ujong Bate dan Lampuuk.

Pasalnya dua lokasi wisata ini, kerap menelan korban yang berkunjung kesana. Arus dan ombak yang lumayan kuat, menjadi pemicu lokasi wisata itu kerap menelan korban.

"Sebab saat kejadian yang menimpa Romodhon, pengunjung disana mau menolong, tapi nggak ada fasilitas yang bisa digunakan," ujarnya.

Karena hal tersebut menurut Zulfikar, perlu ada pos pemantau dan fasilitas seperti perahu karet dan alat keselamatan di lokasi wisata yang rawan.

"Lalu harus ada kerjasama dengan pihak ketiga yang mengelola lokasi wisata. Pos pemantau dan SOP keselamatan ini penting diberikan," pungkasnya.(*)

Baca juga: Seminggu Dicari Tak Ditemukan, Pencarian Remaja Tenggelam di Pantai Ujong Batee Dihentikan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved