Internasional

Perdana Menteri Israel Peringatkan Hizbullah, Setiap Tindakan Akan Dibalas dengan Cepat dan Keras

Perdana Menteri Israel Yair Lapid melakukan kunjungan mendadak ke perbatasan dengan LEbanon pada Selasa (19/7/2022).

Editor: M Nur Pakar
AFP
Perdana Menteri Israel Yair Lapid 

SERAMBINEWS.COM ,JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Yair Lapid melakukan kunjungan mendadak ke perbatasan dengan LEbanon pada Selasa (19/7/2022).

Dia mengancam akan melepaskan tanggapan militer yang keras terhadap apa yang ia gambarkan sebagai agresi tidak dapat diterima militan Hizbullah Lebanon.

Kunjungan itu dilakukan pada saat ketegangan meningkat dengan Hizbullah, kelompok bersenjata berat yang memerangi Israel selama perang sebulan pada 2006, seperti dilansir AFP.

Pada Senin (18/7/2022) Israel mengatakan telah mencegat sebuah pesawat tak berawak yang melintas dari wilayah Lebanon.

Pekan lalu, pemimpin Hizbullah mengancam Israel dengan eskalasi militer jika perselisihan mengenai perbatasan laut tidak diselesaikan dengan menguntungkan Lebanon.

Baca juga: Lebanon Kecam Keras Hizbullah, Coba Provokasi Dengan Drone ke Ladang Gas Israel

“Israel siap untuk bertindak melawan ancaman apa pun,” kata Yair Lapid, yang mengambil alih perdana menteri sementara Israel sejak 1 Juli 2022.

“Kami tidak tertarik pada eskalasi, tetapi agresi Hizbullah tidak dapat diterima," ujarnya.

"Harus bertanggung jawab untuk memimpin seluruh kawasan ke dalam eskalasi yang tidak perlu,” katanya.

Dia bergabung dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan pejabat tinggi militer saat mengunjungi daerah itu.

Israel menganggap Hizbullah sebagai ancaman langsung paling serius.

Dia memperkirakan kelompok yang didukung Iran itu memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang ditujukan ke Israel.

Baca juga: Presenter TV Sarankan Pengungsi Suriah Tinggalkan Lebanon, Hanya Jadi Beban Pemerintah

Awal bulan ini, militer Israel mengatakan menembak jatuh tiga pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Hizbullah menuju daerah gas Israel di Laut Mediterania.

Hizbullah mengkonfirmasi telah meluncurkan tiga pesawat tak berawak ke arah wilayah laut yang disengketakan.

Peluncuran pesawat tak berawak itu tampaknya merupakan upaya Hizbullah mempengaruhi negosiasi yang ditengahi AS antara Israel dan Lebanon mengenai perbatasan laut mereka.

Sebuah wilayah yang kaya akan gas alam.

Pekan lalu, pemimpin Hizbullah, mengatakan Lebanon harus dapat mengekstraksi minyak dan gas di perairan Lebanon.

Dia memperingatkan pengiriman pesawat tak berawak sebagai sinyal sederhana dimana situasi bisa mengarah.(*)

Baca juga: Pemimpin Hizbullah di Lebanon Ancam Serang Anjungan Gas Israel di Laut Mediterania

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved