Berita Banda Aceh

ARC-USK dan Yayasan Hadji Kalla Ajari Pemuda Makasar Produk Inovasi Nilam

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari sejak 18 Juli 2022 hingga 20 Juli 2022 itu diikuti oleh 20 peserta di Hotel Kryad Haka Makasar.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
ist
Peserta pelatihan produk inovasi nilam kepada UMKM berfoto dengan Kepala ARC-USK Syaifullah Muhammad dan tim di Hotel Kryad Haka Makasar selama 3 hari sejak 18 Juli 2022 hingga 20 Juli 2022. 

Beberapa perusahaan besar telah lama membina petani, penyuling dan membeli langsung minyak nilam dari masyarakat dan pengumpul.

Hanya saja seluruh produk yang diperdagangkan adalah minyak nilam mentah (Crude Patchouli) yang diperoleh dari penyulingan secara tradisional melalui ekstraksi uap panas (steam).

"Di Sulawesi belum ada sentuhan inovasi untuk purifikasi (pemurnian) dan peningkatan kualitas minyak nilam yang dikembangkan menjadi produk turunan nilam seperti parfum, medicated oil aroma terapi, body butter dan lain-lain" urai Syaifullah.

Baca juga: Motif Pucok Oen Nilam Akan Jadi Survenir Khas Aceh Jaya

Pengembangan produk turunan selain meningkatkan nilai tambah, pembukaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan masyarakat, juga akan membentuk ekosistem baru dari tataniaga nilam yang lebih berkeadilan untuk semua stakeholders.

Menurutnya harga minyak nilam akan relatif stabil seiring meningkatnya kebutuhan minyak nilam akibat munculnya start up baru atau UMKM yang menggunakan nilam sebagai bahan baku produk inovasi mereka.

"Ini akan berdampak positif untuk jangka panjang khususnya kepastian supply bahan baku nilam secara berkelanjutan," urai Syaifullah lebih lanjut.

Bersama Yayasan Hadji Kalla, ARC akan upayakan mereplika keberhasilan membangun ekosistem baru (Blue Ocean) nilam dengan pendekatan Pentahelix di Aceh untuk diterapkan di Sulawesi.

Sehingga UMKM produk turunan nilam akan berkembang juga di Sulawesi. "Sudah saatnya minyak nilamnya dari negeri kita dan parfumnya pun ada dinegeri kita juga. Nilam from seed to seal harus terjadi dinegeri kita sendiri" pungkas Syaifullah.

Kegiatan pelatihan ditutup secara resmi Rabu (20/7/2022) sore oleh Herni mewakili Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla.

Penutupan ditandai dengan penyerahan sertifikat, alat produksi dan juga ratusan botol 4 produk yang diproduksi selama pelatihan untuk bisa segera dipasarkan.

Baca juga: Usai Terima Hak Paten Motif ‘Pucok On Nilam’, Aceh Jaya Kembali Proses Paten Songket

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved