Internasional

Erdogan Kembali Rencanakan Operasi Militer Baru di Suriah Utara, Kurdi Masih Jadi Ancaman Negara

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah merencanakan serangan militer baru di Suriah utara.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Pasukan Turki bersiaga di perbatasan Suriah untuk memantau pergerakan militan Kurdi yang telah dicap sebagai teroris. 

"Segera setelah Amerika menarik diri atau tidak memberi makan organisasi teroris ini, tugas kami akan menjadi lebih mudah," jelasnya.

Turki telah lama marah dengan dukungan AS untuk pejuang Kurdi Suriah, yang membentuk tulang punggung pasukan pimpinan AS melawan kelompok ISIS.

Selama pertemuan di Teheran, Erdogan mengatakan Turki bertekad mengusir pusat-pusat kejahatan yang menargetkan keamanan Turki.

Dia menambahkan wilayah Tel Rifaat dan Manbij, di mana Turki telah mengatakan rencananya untuk mengirim pasukan telah berubah menjadi ranjang teror.

Ketiga presiden itu mengeluarkan pernyataan bersama yang tampaknya merujuk pada keprihatinan Turki.

Pernyataan itu mengatakan mereka menolak semua upaya realitas baru di lapangan dengan dalih memerangi terorisme, termasuk inisiatif pemerintahan sendiri yang tidak sah.

Baca juga: Baku Tembak Pasukan Kurdi dan Turki Berkecamuk di Perbatasan, Sinyal Ankara Gelar Operasi Militer

Tetapi Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, pada pertemuan dengan Erdogan sebelumnya, memperingatkan Turki agar tidak melakukan serangan.

“Segala jenis serangan militer di Suriah utara pasti akan merugikan Turki, Suriah dan seluruh wilayah, dan akan menguntungkan teroris,” kata pemimpin tertinggi Iran itu.

Dia menekankan perlunya mengakhiri masalah melalui dialog.

Iran dan Rusia mendukung pemerintahan Presiden Bashar Assad, sementara Turki mendukung faksi-faksi oposisi bersenjata.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved