Internasional
Milisi Houthi Kepung Desa Kecil Al-Bayda, Rumah Penduduk Dibombardir Tanpa Pandang Bulu
Milisi Houthi yang didukung Iran mengepung sebuah desa kecil di Provinsi tengah Yaman, Al-Bayda.
SERAMBINEWS.COM AL-MUKALLA - Milisi Houthi yang didukung Iran mengepung sebuah desa kecil di Provinsi tengah Yaman, Al-Bayda.
Houthi membombardir rumah penduduk desa tanpa pandang bulu, kata pemerintah Yaman dan aktivis hak manusia.
Penduduk dan laporan media lokal mengatakan Houthi mengepung Desa Khubzah di Ghaifa Al-Bayda setelah milisi Yaman menuduh penduduk desa menyerang pos militer sekutunya..
Penduduk desa membantah tuduhan Houthi, dan mediasi suku gagal meyakinkan Houthi untuk menghentikan pengepungan dan penembakan di desa tersebut.
Pemerintah Yaman mengatakan Houthi mengepung desa, mencegah orang, termasuk yang terluka atau anak-anak dan wanita untuk pergi.
Dia memperingatkan krisis kemanusiaan akan terjadi jika Houthi tidak mengakhiri pengepungan dan serangan.
Baca juga: Houthi Tolak Perpanjangan Gencatan Senjata, Siap Melancarkan Serangan Mematikan di Seluruh Yaman
“Pemerintah mengutuk dengan keras serangan milisi Houthi di desa Khubzah di Kegubernuran AlBayda," kata pemerintah Yaman, seperti dilansir Reuters, Kamis (21/7/2022).
"Houthi memaksakan pengepungan, mencegah pengiriman makanan dan pasokan medis,” tambahnya.
Pemerintah Yaman mengecam Houthi karena berusaha merusak gencatan senjata yang ditengahi PBB, sebagian besar telah mengurangi kekerasan di seluruh negeri.
“Serangan terus-menerus seperti itu merusak gencatan senjata dan upaya yang dilakukan untuk memperpanjangnya," ujarnya.
Aktivis lokal mengedarkan surat dari anggota suku yang berjanji menyerahkan pria kepada Houthi jika mereka membuktikan tuduhan.
Houthi menolak mediasi dan bersikeras suku-suku Khubzah menampung orang-orang bersenjata yang membunuh orang-orang dari desa di pos pemeriksaan terdekat pekan lalu.
Pada saat yang sama, gubernur pro-pemerintah Al-Bayda, yang berbasis di kota tetangga Marib, mengatakan banyak warga sipil tewas atau terluka dalam serangan Houthi.
Baca juga: Houthi Tegaskan Anak Laki-Laki Berusia 10 Tahun Harus Ikut Perang, Anak 7 Tahun Bersihkan Senjata
Bahkan, katanya, milisi melarang penduduk desa untuk merawat seorang anak berusia 13 tahun yang terluka bernama Zaid Saleh.
Gubernur provinsi meminta Houthi untuk menghentikan serangan mereka di desa, menarik pasukan dan mengakhiri pengepungan.