Internasional

Turki Tegaskan Tidak Perlu Izin dari Siapapun, Operasi Militer Baru Tumpas Militan Kurdi di Suriah

Pemerintah Turki, Kamis (21/7/2022) menegaskan tidak memerlukan izin dari siapapun untuk melakukan serangan militer baru

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Pasukan Turki bersiap melakukan operasi militer untuk menumpas militan Kurdi di Suriah Utara. 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Pemerintah Turki, Kamis (21/7/2022) menegaskan tidak memerlukan izin dari siapapun untuk melakukan serangan militer baru terhadap militan Kurdi di Suriah Utara.

Komentar dari Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu datang dua hari setelah pertemuan puncak di Teheran.

Dimana Rusia dan Iran harus mendukung kampanye baru yang diusulkan Turki di Suriah utara.

“Kami bertukar pikiran, tetapi kami tidak pernah meminta dan kami tidak pernah meminta izin untuk operasi militer kami,” kata Cavusoglu dalam wawancara yang disiarkan televisi.

“Kami tidak akan meminta izin kepada siapa pun dalam memerangi terorisme," ujarnya.

"Itu bisa terjadi dalam satu malam secara tiba-tiba,” katanya, seperti dilansir AFP, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Pemerintah Irak Marah, Pasukan Turki Bantai Sembilan Warga Sipil dan Turis di Wilayah Kurdistan

Dia mengacu pada dimulainya dorongan militer baru.

Komentar tersebut menggemakan peringatan berbulan-bulan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Khususnya, tentang Turki yang akan segera meluncurkan kampanye darat baru di Suriah.

Serangan itu akan menjadi yang kelima sejak 2016.

Sebagian besar operasi militer sebelumnya menargetkan gerilyawan Kurdi.

Ankara menyebut kelompok militan telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun melawan negara Turki.

Baca juga: Erdogan Kembali Rencanakan Operasi Militer Baru di Suriah Utara, Kurdi Masih Jadi Ancaman Negara

Baik Rusia dan Iran memiliki pasukan atau milisi di daerah-daerah yang disebutkan sebagai kemungkinan
target serangan baru Turki.

Teheran dan Moskow mendukung pemerintah Suriah selama konflik negara itu sementara Ankara
mendukung pemberontak.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengatakan kepada Erdogan serangan baru
Turki akan merugikan kawasan itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan setelah KTT bahwa Moskow dan Ankara masih memiliki
perbedaan pendapat tentang Suriah.

Washington juga mendesak anggota NATO Turki untuk menahan diri.

Milisi Kurdi memainkan peran sentral dalam kampanye pimpinan AS melawan ISIS di Suriah.(*)

Baca juga: Khamenei Tegur Keras Erdogan, Soal Kurdi Harus Diselesaikan Melalui Dialog

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved