Berita Banda Aceh
Usai "Dijodohkan" dengan Mualem, Kini Aminullah Diduetkan dengan Haji Uma jadi Cagub-Cawagub Aceh
"KPA mengusulkan agar Aminullah jika maju sebagai cagub nantinya menggandeng Haji Uma sebagai cawagub, sehingga secara presentatif geopolitik dan...
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati

"KPA mengusulkan agar Aminullah jika maju sebagai cagub nantinya menggandeng Haji Uma sebagai cawagub, sehingga secara presentatif geopolitik dan wilayah akan lebih berimbang," ungkapnya.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Meskipun Pilkada Aceh akan digelar tahun 2024, namun sejumlah nama tokoh disebut-sebut akan meramaikan bursa calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh ke depan.
Di antara nama tokoh yang mulai dibicarakan yaitu mantan wali kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Anggota DPD RI Sudirman alias Haji Uma, Ketua DPA Partai Aceh, Muzakir Manaf, dan sejumlah nama lainnya.
Bahkan, ada pihak yang berani memasangkan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) Aceh yang dinilai mampu menyelamatkan Aceh dari belenggu kemiskinan.
Adalah Kaukus Peduli Aceh (KPA) yang menduetkan Aminullah Usman dan Sudirman alias Haji Uma sebagai pasangan Cagub dan Cawagub Aceh pada Pilkada 2024.
Sebelumnya, Aminullah juga dipasangkan dengan Mualem oleh tokoh muda Aceh Singkil, M Jirin Capah SE dan menilai pasangan ini sangat ideal untuk menjawab tantangan kondisi Aceh saat ini.
Koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA) Muhammad Hasbar Kuba mengungkapkan alasan menjodohkan Aminullah dengan Haji Uma.
Kepada Serambinews.com melalui keterangan tertulisnya pada Kamis (21/07/2022) mengatakan bahwa Aceh butuh sosok pemimpin yang tepat untuk bangkit dari belenggu keterpurukan ekonomi ke depan.
"Persoalan mendasar di Aceh itu saat ini bukan lagi sebatas simbol-simbol identitas, namun lebih kepada action nyata yang dapat membebaskan Aceh dari belenggu kemiskinan," katanya.
Jika dilihat dari track record beberapa sosok yang muncul, maka sosok Aminullah dinilai sebagai tokoh yang telah terbukti dan teruji dalam menangani persoalan ekonomi.
"Kita mendorong agar Pak Aminullah maju pada Pilkada 2024 mendatang sebagai Gubernur Aceh," ungkap Hasbar.
Terlepas berbagai giringan opini segelintir elit yang menyesatkan terkait kepemimpinan Aminullah, kata Hasbar, namun ada fakta-fakta dan data resmi dan ril yang sulit dipungkiri terkait kemampuan Aminullah dalam membangun sektor ekonomi.
"Pak Aminullah saat memimpin Banda Aceh terbukti mampu menumbuhkan ekonomi Banda Aceh bahkan di tengah badai pandemi Covid-19, dari minus 3 persen lebih tahun 2020 tumbuh menjadi 5,53 persen tahun 2021," ungkapnya.
"Dia juga mampu naikkan income per kapita masyarakat Banda Aceh dari sebelumnya pada tahun 2017 Rp 62 juta per kapita pertahun naik menjadi Rp. 78 juta per kapita per tahun," paparnya.
Indikator lainnya, lanjut Hasbar, mengapa Aminullah dianggap sebagai solusi kepemimpinan Aceh untuk kebangkitan ekonomi karena kemampuannya menekan angka kemiskinan di saat memimpin Kota Banda Aceh.
"Angka kemiskinan Kota Banda Aceh 2016 sebelum Aminullah jadi wali kota yakni 12 persen turun menjadi 7,61 persen tahun 2021 atau zona hijau kemiskinan, sementara Aceh masih di atas 15 persen dan termiskin di Sumatera," sebutnya.
"Jadi, kita sangat yakin Aminullah mampu menyelamatkan Aceh dari belenggu daerah termiskin jika diamanahkan memimpin Aceh," tutur dia.
Tak hanya itu, tambah Hasbar, hal lainnya yang juga menjadi indikator bahwa Aminullah punya kemampuan memajukan ekonomi rakyat Aceh, bisa terlihat nyata pada pertumbuhan UMKM di Banda Aceh.
Di bawah kepemimpinannya saat menjabat Wali Kota Banda Aceh, Aminullah mampu menghidupkan UMKM dari 8.255 pada tahun 2017 menjadi 17.080 pada tahun 2022.
Tak cukup disitu, Aminullah juga sukses memajukan Bank Aceh Syariah dari asset Rp 660 miliar tahun 2000 menjadi Rp 13 triliun tahun 2010 saat akhir masa jabatan dan menjadi bank yang sehat serta mampu memberi kontribusi besar dalam pembangunan Aceh.
"Jadi Bank Aceh Syari'ah yang kita lihat ada di seluruh Aceh tidak terlepas dari kerja keras Pak Aminullah," jelasnya.
Atas berbagai capaian tersebut, Koordinator KPA Muhammad Hasbar Kuba menilai sangat layak Aminullah maju sebagai cagub dan berpasangan dengan Haji Uma.
"KPA mengusulkan agar Aminullah jika maju sebagai cagub nantinya menggandeng Haji Uma sebagai cawagub, sehingga secara presentatif geopolitik dan wilayah akan lebih berimbang," ungkapnya.
"Pak Aminullah merupakan tokoh sentral barat selatan yang telah berhasil memajukan dan menoreh berbagai capaian baik saat memimpin Bank Aceh, maupun wali kota. Sementara Haji Uma merupakan tokoh pantai timur utara yang sudah membuktikan mampu meraup suara terbanyak DPD RI dan memiliki kepedulian sosial," kata Hasbar.
Dari aspek kepedulian sosial inilah keduanya dinilai akan mampu bersinergi, sehingga dapat membangun Aceh lebih maju terutama di sektor ekonomi, pendidikan, sosial dan penguatan syiar Islam.(*)
Baca juga: Saat Haji Uma Disambut Ramah di DPRK Banda Aceh, Bahas Agenda Penting dari DAU Hingga DOKA