Pertemuan Ilmiah
Dokter Paru Aceh Gelar Pertemuan Ilmiah, Hadirkan Dua Guru Besar
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk mengupdate perkembangan ilmu kedokteran, khususnya di Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Aceh kembali menggelar Pertemuan Ilmiah Respirasi Aceh (PIRA) ke VIII secara tatap muka di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Sabtu (23/7/2022).
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk mengupdate perkembangan ilmu kedokteran terkini, khususnya di Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi.
Acara tersebut terlaksana atas kerja sama antara Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) dan RSUD dr Zainoel Abidin yang berperan sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat penelitian.
Ketua Panitia PIRA ke VIII, dr Irmaini MPH SpP (K) dalam laporannya menyampaikan bahwa acara PIRA dilaksanakan selama dua hari berupa simposium dan workshop.
Acara PIRA tahun ini mengusung tema “Maintaining Respiratory Health Troughout Pandemic”. Tema tersebut berkaitan dengan upaya menjaga kesehatan pernapasan menyusul masa pemulihan pandemi Covid-19 dan peningkatan kompetensi dokter di Aceh untuk memberikan pelayanan kesehatan lebih baik terhadap kasus-kasus penyakit paru dan saluran pernapasan.
Acara simposium menghadirkan pembicara nasional, sedangkan acara workshop dilaksanakan pada Jumat 22 Juli 2022 bertempat di Auditorium RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh. "Kegiatan PIRA tahun ini sangat istimewa, karena setelah dua tahun sebelumnya kegiatan ilmiah ini terpaksa dilaksanakan secara daring (dalam jaringan)," kata dr Irmaini.
Namun tahun 2022, seiring masa pemulihan Covid-19, PDPI Cabang Aceh dapat melaksanakan PIRA VIII secara tatap muka dan diikuti oleh lebih 152 peserta dari kalangan dokter umum, dokter spesialis yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Aceh dan juga dokter paru dari luar Aceh.
Selain itu, PIRA tahun ini juga sangat berbeda, karena adanya kehadiran dua guru besar dari dua universitas nasional yaitu Prof Dr dr Faisal Yunus SpP(K) FISR FAPSR yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Prof DR dr Mulyadi SpP (K) yang merupakan putra terbaik Aceh yang saat ini menjadi Guru Besar di Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya.
Selain dua guru besar tersebut, kegiatan PIRA juga menghadirkan beberapa pembicara dari kalangan akademisi dan peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dan RSUD dr Zainoel Abidin yang sudah sangat berpengalaman dalam tatalaksana panyakit paru dan saluran pernapasan di Aceh.
Sementara Ketua PDPI Cabang Aceh periode 2021-2024 dr Ferry Dwi Kurniawan SpP (K) PhD FAPSR menyampaikan bahwa kegiatan PIRA bertujuan sebagai forum ilmiah peningkatan kapasitas ilmu dan keterampilan tatalaksana diagnostik dan terapi bagi seluruh dokter paru dan dokter umum yang bertugas di Aceh.
Terutama terkait penyakit paru dan saluran napas seperti asma PPOK, penyakit infeksi seperti pneumonia, tuberkulosis paru yang angka prevalensinya masih tinggi di Aceh, serta permasalahan kanker paru yang semakin hari kasusnya semakin banyak diderita masyarakat Aceh.
dr Ferry juga menyebutkan PDPI Cabang Aceh akan bersinenergi dengan Universitas Syiah Kuala sebagai pusat pendidikan kedokteran untuk mengembangkan penelitian dan mendukung penuh program pemerintah Aceh dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Aceh, khususnya kesehatan paru dan saluran napas.(*)
Baca juga: Kedokteran Forensik Ungkapkan Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J kepada Keluarga Rabu Besok