Internasional

Universitas Arab Saudi Tawarkan Pilihan Fleksibel Untuk Meraih Gelar Master

Universitas Arab Saudi menawarkan sejumlah pilihan fleksibel bagi mahasiswa yang tertarik mengejar gelar master.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Salah satu unviersitas sains di Arab Saudi 

SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Universitas Arab Saudi menawarkan sejumlah pilihan fleksibel bagi mahasiswa yang tertarik mengejar gelar master.

Pada 2019, Dewan Menteri Arab Saudi menyetujui undang-undang kebebasan kepada universitas untuk mengembangkan peraturan akademik dan administrasi sendiri.

Tetapi, harus disesuaiak dengan kebijakan yang disetujui negara.

Peraturan baru juga memungkinkan universitas untuk merumuskan struktur keuangan untuk menghasilkan pendapatan melalui pelaksanaan penelitian ilmiah dan layanan konsultasi.

Universitas Elektronik Arab Saudi berencana meluncurkan delapan program master.

Berfokus pada administrasi bisnis, digitalisasi, dan kesehatan, dengan masing-masing program menelan biaya SR81.000 atau $21.500, sekitar Rp 322 juta.

Baca juga: Universitas Arab Saudi Diminta Tambah Mahasiswa Baru Dua Kali Lipat, Sesuai Pasar Tenaga Kerja

Untuk mendaftar, kandidat harus memiliki gelar sarjana dari universitas yang diakui dengan IPK yang layak dan lulus penilaian bahasa yang disetujui universitas dan tes kemahiran lainnya.

Presiden Universitas Elektronik Arab Saudi Prof Lilac A Al-Safadi kepada Arab News, Minggu (24/7/2022) mengatakan pihaknya berfokus pada penawaran program berkualitas tinggi.

Khususnya bekerja sama dengan universitas internasional, untuk mengimbangi pasar kerja, dan metode terbaru e- Belajar.

Al-Safadi mengatakan universitas juga menawarkan program pengantar yang mempersiapkan mahasiswa dari profesi non-spesialisasi mendaftar di gelar master tertentu.

Seperti program persiapan administrasi bisnis, program pengantar keamanan siber, dan program pengantar ilmu data.

Para mahasiswa harus lulus program pengantar sebelum terdaftar untuk meraih gelar master.

Baca juga: Festival Hidupkan Kembali Kota Tua Tunis, Tempat Masjid Universitas Tertua di Dunia Didirikan

Dia mengatakan mayoritas mahasiswa yang mengejar gelar master bekerja.

Al-Safadi menyatakan model universitas cocok untuk karyawan yang tertarik untuk melanjutkan studi pascasarjana.

Dikatakan, penerapan pembelajaran campuran, yang memungkinkan mahasiswa menghadiri secara elektronik, tatap muka, dan di luar jam kerja resmi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved