TBS Sawit
Dari Demo hingga Aksi Bakar TBS Kelapa Sawit Sudah Digelar, Apkasindo: Tapi Harga Masih Anjlok
"Demo di depan istana Presiden RI sampai aksi bakar TBS kelapa sawit sudah kami lakukan tapi harga masih saja anjlok...
Penulis: Khalidin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia ( Apkasindo) Kota Subulussalam menyatakan sudah cukup lelah memperjuangkan harga Tandan Buah Segar (TBS).
"Demo di depan istana Presiden RI sampai aksi bakar TBS kelapa sawit sudah kami lakukan tapi harga masih saja anjlok," kata Ketua Apkasindo Kota Subulussalam, Netap Ginting kepada Serambinews.com, Selasa (26/7/2022).
Netap mengakui selaku petani sawit mereka sudah lelah karena segala upaya telah telah dilakukan untuk menaikkan harga TBS yang sesuai harga pasar dan ketetapan pemerintah terkhusus Permentan 01 tahun 2018.
Tapi faktanya harga sawit milik petani masih dibeli murah oleh PMKS termasuk di Kota Subulussalam.
Seperti saat ini harga di pabrik yang beroperasi di Kota Subulussalam hanya berkisar Rp 1.100-1.200 an per kilogram.
Padahal hasil tim penetap harga Provinsi Aceh tanggal 21 juli 2022 ditetapjan Rp 1.568 per kilogram.
Selain itu, kata Netap Ginting, Surat Edaran menteri pertanian juga menetapkan harga TBS sebesar Rp 1.600 per kilogram diperkuat Surat Edaran meneri perdagangan Rp 2.400 per kilogram.
Namun lagi-lagi surat-surat pemerintah itu terkesan sekadar formalitas karena nyatanya tak digubris oleh perusahaan.
"Kami Sudah bakar TBS sawit, sudah rebus sawit, sudah RDP di kantor DPRK, pajak ekspor telah dihapus, tapi sampai sekarang harga masih murah," keluh Netap Ginting
Atas kondisi ini, Netap Ginting menyatakan mereka sebagai petani sawit Subulussalam akan menggelar aksi demo ke pabrik GSS, BSL, BDA dan SSN, di lanjutkan ke Kantor DPRK dan kantor wali kota.
Rencana aksi keprihatinan petani sawit Kota Subulussalam Aceh digelar Kamis 28 Juli 2022.
Menurut Netap Ginting aksi demo rencananya akan melibatkan mahasiswa anak petani sawit yang dikoordinir oleh DPD APKASINDO Kota Subulussalam.
Dia pun memohon dukungan semua petani sawit di Kota Subulussalam dalam aksi demo terkait harga TBS di sana.
"Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Mungkin dengan aksi ini akan terbuka ke publik apa alasan pabrik di Subulussam tidak menaikkan harga TBS milik petani," pungkas Netap Ginting.(*)