Pastikan Waktu Kematian Brigadir J, Komnas HAM Ungkap 3 Poin Pemeriksaan Ajudan Irjen Ferdy Sambo
Komnas HAM meminta kronologi peristiwa pada waktu kejadian meninggalnya Brigadir Yoshua atau Brigadir J.
SERAMBINEWS.COM - Komnas HAM telah melakukan pemeriksaan terhadap enam dari tujuh ajudan atau aide de camp (ADC) Irjen Ferdy Sambo terkait insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Bharada E yang diduga terlibat dalam aksi baku tembak itu turut hadir dalam pemeriksaan yang berjalan kurang lebih 6 jam itu.
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Muhammad Choirul Anam menyebutkan tiga poin pemeriksaan terbaru, Selasa (26/7/2022), terkait kasus meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dari enam ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Pertama, Komnas HAM meminta kronologi peristiwa pada waktu kejadian meninggalnya Brigadir Yoshua atau Brigadir J.
Komnas HAM meminta enam orang tersebut menggambarkan posisi mereka masing-masing.
Kedua, Komnas HAM juga mendalami kondisi internal dari para ajudan Irjen Ferdy Sambo sebelum hari kematian Brigadir J.
Komnas HAM bermaksud menggali hubungan antar-ajudan dan antara para ajudan dengan Irjen Ferdy Sambo.
Komnas HAM menyatakan tidak ada ketegangan.
Bahkan, ada suasana tertawa antar-ajudan di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif.
Komnas HAM juga mendalami kegiatan-kegiatan yang dilakukan para ajudan beserta Ferdy Sambo ketika berada di Magelang dan di Jakarta.
Ketiga, Komnas HAM juga mendalami hubungan antar-ajudan serta hubungan pribadi ajudan dengan Ferdy Sambo, maupun para ajudan dengan istri Ferdy Sambo.
Jurnalis KOMPAS TV Dipo Nur Bahagia melaporkan, Komnas HAM tampaknya sudah mengetahui waktu meninggalnya Brigadir J.
"Komisioner Komnas HAM tampak sudah mengetahui waktu meninggalnya Brigadir J, karena ada momen tertawa yang selalu dikaitkan dengan momen meninggalnya Brigadir J," terang Dipo dari kantor Komnas HAM dalam program Kompas Malam, Selasa (26/7).
Dipo juga mewartakan, Komnas HAM masih melakukan rapat untuk mengelaborasi hasil pemeriksaan enam ajudan Ferdy Sambo yang baru selesai pada Selasa petang.
Kemudian, Komnas HAM juga akan memeriksa tim digital forensik dan tim Siber Polri pada Rabu (27/7) untuk mengetahui data-data dari CCTV dan ponsel yang menjadi barang bukti kasus polisi tembak polisi itu.
Komnas HAM sebetulnya memanggil tujuh ajudan Ferdy Sambo, namun ternyata satu ajudan berhalangan hadir.
Sebelumnya Kompas TV mengabarkan, Ketua Komnas HAM Taufan Damanik memastikan tidak ada pendamping yang ikut saat Komnas HAM meminta keterangan dari tiap ajudan.
“Mereka dipisah dalam ruangan-ruangan yang berbeda,” ujarnya.
Baca juga: Komnas HAM: Para Ajudan Ferdy Sambo Masih Tertawa Sebelum Bharada E Tembak Brigadir J
Komnas HAM Konfirmasi Penyiksaan terhadap Brigadir J
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan konfirmasi kepada sejumlah ajudan Kadiv Propam Nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo mengenai sejumlah luka yang ditemukan di jenazah Brigadir Nofryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Konfirmasi Komnas HAM itu diperlukan untuk menjawab spekulasi yang muncul bahwa Brigadir Nofryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J mengalami penyiksaan sebelum tewas.
“Ada spekulasi bahwa salah satu penyebab kematian adalah adanya penyiksaan, kita ingin buktikan itu,” ucap Ketua Komnas HAM Ahmad Taufik Damanik, Selasa (26/7/2022).
Taufan Damanik mengatakan Komnas HAM tak hanya meminta keterangan perihal temuan luka di jenazah Brigadir J, juga peluru, pistol yang digunakan, serta pemiliknya.
“Kemudian dari temuan-temuan kita mengenai kondisi tubuh jenazah itu, kita akan tarik itu ke soal peluru, peluru akan berkait dengan senjata, senjata akan berkait dengan siapa yang memiliki senjata itu,” kata Taufan Damanik.
“Itu baru nanti kita cari motifnya apa, jadi masih tahapan-tahapan untuk sampai ke situ, kami Komnas HAM tidak mau dipengaruhi oleh sekarang ada macam-macam spekulasi.”
Sebelumnya, Taufan Damanik mengungkap pemeriksaan terhadap ajudan Irjen Ferdy Sambo diawali dengan briefing. Hal tersebut dilakukan agar ajudan Irjen Ferdy Sambo dapat memberikan keterangan yang sesungguhnya perihal tewasnya Brigadir J.
“Tadi ada briefing sebentar dari saya dan saudara Anam (Choirul Anam) dan Beka (Beka Ulung Hapsara) yang poinnya meminta mereka memahami bahwa peristiwa ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk kepala negara,” ucap Taufan Damanik.
“Karena itu bagi kami itu menjadi penting supaya mereka benar-benar menyampaikan keterangan informasi yang sungguh-sungguh mereka lihat mereka saksikan mereka dengar, katakan yang sebenarnya itu yang arahan dari saya tadi.”
Dalam pemeriksaan ajudan Irjen Ferdy Sambo, Taufan Damanik memastikan tidak ada pendamping yang ikut saat Komnas HAM meminta keterangan kepada tiap ajudan.
Jadi, kata Taufan Damanik, proses meminta keterangan hanya ada Komnas HAM dengan seorang ajudan di dalam ruangan.
“Mereka dipisah dalam ruangan-ruangan yang berbeda,” ujarnya.
Baca juga: Jamaah Haji Terakhir Sudan Pulang Melalui Pelabuhan Jeddah, Petugas Beri Souvenir
Baca juga: Panas Ekstrem Masih Terpa Arab Saudi, Suhu Mencapai 46 Derajat Celcius
Baca juga: Vera Menangis Meraung-raung Saat Mendengar Kabar Kematian Brigadir Yosua
Kompastv: Komnas HAM Ungkap 3 Poin Pemeriksaan Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Pastikan Waktu Kematian Brigadir J