Internasional
Sultan Al-Neyadi Jadi Astronot Pertama Arab Masuk Misi Enam Bulan di Stasiun Luar Angkasa
Uni Emirat Arab (UEA) telah memilih Sultan Al-Neyadi untuk menjadi astronot Arab pertama.
SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) telah memilih Sultan Al-Neyadi untuk menjadi astronot pertama Arab.
Dia akan berpartisipasi dalam misi enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Kantor Media Dubai melaporkan.
Al-Neyadi, yang dipilih dari lebih dari 4.000 kandidat untuk menjadi salah satu dari dua astronot pertama negara itu pada 2018, akan memulai misinya pada 2023.
Usaha itu menempatkan UEA sebagai negara ke-11 yang mengirim misi jangka panjang ke luar angkasa, menurut pernyataan Kantor Media Dubai, Selasa (26/7/2022).
Mengucapkan selamat kepada astronot Emirat berusia 41 tahun itu, Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan mengatakan:
“Tonggak bersejarah ini dibangun di atas fondasi yang kuat dari program luar angkasa UEA yang sedang berkembang.”
Baca juga: Uni Emirat Arab Targetkan Dapat Daratkan Astronot di Mars atau Jupiter
Sedangkan Wakil Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum mengatakan Al-Neyadi menjadi contoh bagi pemuda yang mengangkat aspirasi ke langit di mana UEA layak berada.
Al-Neyadi akan menjadi astronot Emirat kedua yang terbang ke luar angkasa.
Sebelumnya, Hazza Al-Mansouri menghabiskan delapan hari di ISS pada 2019.
Dia meluncur ke luar angkasa dengan roket Soyuz Rusia dari Kosmodrom Baikonur Kazakhstan.
Al-Neyadi akan menjadi bagian dari misi SpaceX Crew-6 yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada paruh pertama tahun 2023 dari Kennedy Space Center Florida, AS.
Di atas ISS, Al-Neyadi akan bergabung dengan anggota awak astronot NASA Stephen Bowen dan Warren Hoburg, dan kosmonot Rusia Andrey Fedyaev.
Mereka melakukan serangkaian eksperimen yang kompleks dan canggih serta penelitian mendalam tentang luar angkasa hingga September 2023.
Baca juga: Komisi Luar Angkasa Arab Saudi Cari Calon Astronot, Ditargetkan Diikuti 1.000 Peserta
Misinya, berdasarkan hasil dari kesepakatan yang ditandatangani antara Mohammed bin Rashid Space Center (MBRSC) dan Axiom Space pada April 2022 lalu.
Astronot menghabiskan lima tahun dalam pelatihan intensif di Rusia, AS dan Jerman untuk mendapatkan pin astronot NASA.