Siswa Berprestasi
M Rikal Qamara, Siswa SLB-B YPAC yang Mahir Berbahasa Inggris
Kondisi kedua orang tua Rikal tidaklah membuatnya patah semangat, bahkan ia lebih termotivasi lagi untuk meraih cita-cita.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Taufik Hidayat
Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau sering disebut penyandang disabilitas tidak selalu terbelakang, justru mereka mampu mengukir prestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasional. Serta memiliki berbagai kelebihan tersendiri.
Salah satunya M Rikal Qamara (16), yang duduk di kelas XI Sekolah Luar Biasa-Tunarungu (SLB-B) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Banda Aceh.
Kepala SLB-B YPAC, Henie Ekawati MPd, Rabu (27/7) menceritakan, Rikal yang berasal dari Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh adalah anak yang cerdas dan memiliki prestasi.
"Rikal pernah meraih juara satu tingkat Provinsi lomba mengolah barang bekas dan juara dua lomba membuat komik strip tingkat Kota Banda Aceh. Ia merupakan siswa yang rajin belajar," kata Henie.
Dikatakan Henie, anak pasangan dari Sufina Abubakar dan Dahliani berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya yang mengalami bibir sumbing keseharian bekerja sebagai tukang becak. Sementara ibunya juga mengalami tunarungu.
"Namun dengan kondisi kedua orang tua Rikal tidaklah membuatnya patah semangat, bahkan lebih termotivasi lagi untuk meraih cita-cita," ujar Henie.
Kini, sebut Kepala SLB-B YPAC ini, Rikal yang sering menjadi petugas upacara di sekolah semakin percaya diri telah mampu berbicara Bahasa Inggris. Meskipun ia memiliki hambatan menyandang tunarungu meski mengeluarkan suara terbata-bata.
"Rikal anak emas yang hebat sudah mampu bercerita dengan menggunakan Bahasa Inggris, dia selalu belajar dengan giat dan gigih," ujar juara 3 Kepala SLB berdedikasi tingkat nasional ini.
Henie menjelaskan, kemampuan Rikal berbicara Bahasa Inggris tidak terlepas dari guru pembimbingnya, Fitri Suzanna S.Pd. Sang guru mengajarkannya berbagai metode agar ia mampu memahami, mengerti dan mengucapkan.
Katanya, selama ini, semua guru yang mengajar disekolah yang ia pimpin harus memberikan pembelajaran yang menyenangkan, mudah dipahami, dan dimengerti oleh siswa.
"Guru yang kreatif dan inovatif akan melahirkan siswa-siswi yang termotivasi untuk menemukan jati dirinya. Anak berkebutuhan khusus bukan jadi penghalang meraih prestasi, sudah dibuktikan oleh Rikal dan siswa lainnya," katanya.(*)
Baca juga: Demi Tes di Unesa, Peserta Disabilitas dari Aceh Naik Bus Berhari-hari
Baca juga: VIDEO Tuai Kritikan, Mensos Risma Paksa Tunarungu Bicara di Acara HDI