Sosok

Sosok AKBP Syuhaimi, Puluhan Tahun Merantau, Kini Berhasrat Majukan Kampung Halamannya Aceh Singkil

Gerakan itu dilakukan lantaran prihatin melihat kondisi daerahnya yang berstatus termiskin di Provinsi Aceh. Padahal memiliki perkebunan kelapa sawit

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
H Syuhaimi saat memberikan pemaparan dalam pertemuan antara PT RKM dengan para investor, tokoh masyarakat, mitra dan kelompok tani, di kantor PT RKM di kawasan Gunung Lagan, Aceh Singkil, Selasa (26/7/2022). RKM merupakan perusahan patungan putra daerah Aceh Singkil, untuk mendirikan pabrik kelapa sawit. 

Laporan Dede Rosadi l Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Puluhan tahun tinggal di perantauan tak membuat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) H Syuhaimi, SH lupakan kampung halamannya Aceh Singkil. Pria kelahiran Aceh Singkil 1 Januari 1965 justru gigih memberikan contoh dan motivasi dalam memajukan kampung halamannya.

Contoh ia berikan dengan memelopori pendirian pabrik kelapa sawit hasil patungan putra daerah di perantauan dan di Aceh Singkil di bawah bendera PT Riztia Karya Mandiri (RKM). 

Gerakan itu dilakukan lantaran prihatin melihat kondisi daerahnya yang berstatus termiskin di Provinsi Aceh. Padahal memiliki perkebunan kelapa sawit yang luasnya mencapai 17,17 persen dari seluruh wilayah Aceh Singkil. 

Pendirian pabrik kelapa sawit milik putra daerah tersebut, agar keuntungan dari pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bisa kembali dan berputar di Aceh Singkil. Maklum pabrik kelapa sawit yang ada, semuanya milik investor luar, sehingga keuntungannya mayoritas mengalir ke luar daerah.

DPW dan DPD Apkasindo Perjuangan Se-Aceh Dikukuhkan, Program Peremajaan Sawit Rakyat Disosialisasi

Bila keuntungan pabrik kelapa sawit berputar di daerah, maka secara otomatis mendorong pergerakkan perekonomian masyarakat Aceh Singkil. 

Paling penting langkah yang dilakukan suami dari Zarnila ini, mendirikan pabrik kelapa sawit bersama 50 orang  putra daerah Aceh Singkil di bawah bendera PT RKM, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lain. Dengan melakukan hal yang sama pada sektor parawisata, perikanan, pertanian maupun bidang usaha lainnya. 

"Sehingga roda perekonomian masyarakat semakin bergairah dan maju, pengangguran tentu semakin menurun terutama di tengah harga TBS saat ini masih belum normal," kata Syuhaimi, Kamis (28/7/2022).

Ini Sosok Nabila Taqiyyah, Artis Asal Aceh yang Bikin Tentara Israel Menangis, Begini Kisahnya

Selama 23 tahun menjadi Kabupaten Aceh Singkil terbentuk, sebut Syuhaimi memang sudah ada perubahan, perkembangan dan kemajuan dalam beberapa aspek. Akan tetapi capaian tersebut masih jauh dari harapan masyarakat khususnnya bidang ekonomi. 

Semestinya kata ayah dua anak yang bermukim di Jakarta, namun tahu detail soal kampung halamannya itu, pada usia 23 tahun sudah cukup dewasa dalam menyusun program/strategi membangun ekonomi terbaik. Sehingga sejajar bahkan melebihi kabupaten lain karena Aceh Singkil memiliki potensi sumber daya alam, seperti parawisata, perikanan, pertanian dan perkebunan. 

Namun faktanya masih menyandang predikat termiskin dan terbelakang. Hal ini sangat miris dan perlu menjadi perhatian serta tanggung jawab bersama agar kedepan bisa lebih maju dari sebelumnya. 

"Untuk itu salah satu cara melakukan percepatan agar segera lepas dari predikat tersebut adalah membangun pondasi perekonomian masyarakat secara luas diberbagai aspek seperti peningkatan SDM dan SDA misalnya perkebunan dan perindustrian pabrik kelapa sawit, bila perlu ditingkatkan lagi menjadi pabrik minyak goreng sesuai dengan anjuran dan program pemerintah yakni petani sawit harus bisa dan mampu membangun PKS atau pabrik minyak goreng di sejumlah daerah agar kelangkaan minyak goreng bisa teratasi dengan baik," tukasnya.

Syuhaimi secara pribadi ternyata punya target lain. Setelah pabrik kelapa sawit selesai pihaknya telah merencanakan crude palm oil (CPO) yang dihasilkan diekspor langsung. Mengingat yang terjadi sekarang CPO yang dihasilkan diekspor via Sumatera Utara dan Riau. Sehingga pajak ekspornya dinikmati provinsi lain bukan Aceh. 

Terkait pengiriman CPO langsung dari Aceh Singkil, Syuhaimi mengaku mendapat kabar gembira. Lantaran saat pertemuan dengan Penjabat Bupati Aceh Singkil, Marthunis pada 27 Juli 2022 kemarin, mendapat informasi bahwa pelabuhan CPO segera hadir di Singkil. Sehingga pajak ekspor bisa masuk ke Aceh. 

"Alhamdulillah pertemuan dengan Bapak Pj Bupati pada 27 Juli 2022 berjalan baik dan disambut dengan hangat apresiasi  terhadap para investor yang mau berinvestasi untuk membangun  perekonomian Aceh Singkil. Informasi Pak Bupati Insyallah akan segera ada pelabuhan CPO di Singkil agar pajak bisa masuk ke Aceh," ujar Syuhaimi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved