Berita Bener Meriah
Handriyani Fitri, Mahasiswi Asal Bener Meriah Ciptakan Batik Motif Kopi Gayo, Karyanya Dipamerkan
Gelar ini diperoleh dari Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Sumatera Barat.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Gelar ini diperoleh dari Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Sumatera Barat.
Laporan Fikar W Eda | Sumatera Barat
SERAMBINEWS.COM, PADANGPANJANG - Handriyani Fitri, mahasiswa asal Bener Meriah, melalui karya batik motif kopi Gayo ciptaannya berhasil meraih gelar Magister Seni (MSn).
Gelar ini diperoleh dari Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Sumatera Barat.
Karya berjudul “Stilisasi Kopi Gayo Sebagai Motif Batik Tulis Pada Pakaian Mode Casual” dipamerkan Kamis, 28 Juli 2022 di Gedung Horijah Adam ISI Padangpanjang, Sumatera Barat.
Handriyani Fitri lahir di Buntul Kepies, 14 Mei 1998, saat ini ia tercatat sebagai warga Desa Kepies, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah.
Ia menyelesaikan pendidikan S-1 Prodi Seni Kriya ISI Padangpanjang tahun 2020 dengan karya tugas akhir penciptaan Batik Kerawang Gayo.

Baca juga: Mi Aceh, Rujak dan Kopi Gayo Lengkapi Menu di Ruang Festival Makanan Aceh di Shangri-La Hotel
Setelah S-1 ia melanjutkan pendidikan S-2 di Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Padangpanjang.
Sebagai anak petani kopi di Bener Meriah ia mengekspresikan karya seni batiknya, bersumber dari visual kopi Gayo yang dibentuk menjadi motif atau ragam hias.
Handriyani Fitri menyebutkan penciptaan stilisasi kopi Gayo sebagai motif batik tulis pada pakaian mode casual dilatarbelakangi oleh tumbuhan Kopi Gayo dan kehidupan sosial masyarakat Gayo, serta motif-motif yang terdapat pada Kerawang Gayo.
Kopi Gayo merupakan tumbuhan yang hidup di daerah dataran tinggi Gayo berjenis arabika.
Jenis kopi ini dikenal dengan sebutan “Kopi Gayo” penamaan tersebut sebagai identitas asal kopi yang dibudidayakan di kawasan dataran tinggi Gayo.
Baca juga: Kisah Rahmah, Ketua Koperasi Ketiara, dari Kopi Gayo Gelondong sampai Ekspor ke Luar Negeri
“Metode penciptaan yang digunakan dalam penggarapan karya meliputi, eksperimen, perenungan, pembentukan, dan perwujudan.
Penciptaan karya ini dibuat dengan teknik batik tulis yaitu, pengerjaannya dengan cara melukis, dan menggambarnya menggunakan canting di atas kain berwarna putih.
Visual karya berupa tiga pakaian untuk perempuan dan empat pakaian untuk laki-laki mode casual,” jelasnya. (*)
Baca juga: Kisah Inspiratif, Pemuda Gayo di Jakarta Ini Sukses Kembangkan Penjualan Kopi Gayo Secara Online