Internasional
Arab Saudi Luncurkan Beasiswa AlUla, Penerima Dipertemukan dengan 50 Universitas Internasional
Komisi Kerajaan Arab Saudi untuk AlUla (RCU) meluncurkan fase keempat Program Beasiswa AlUla.
SERAMBINEWS.COM, MEKKAH - Komisi Kerajaan Arab Saudi untuk AlUla (RCU) meluncurkan fase keempat Program Beasiswa AlUla.
Hal itu mendukung peserta melalui peluang pelatihan dan lokakarya serta mempersiapkan mereka menghadapi pasar kerja dan persyaratannya.
RCU juga meluncurkan University Forum yang menghadirkan 50 institusi internasional.
Forum ini mempertemukan kandidat beasiswa dan perwakilan universitas untuk mengetahui lebih banyak tentang institusi, persyaratan aplikasi dan penerimaan, serta program akademik yang ditawarkan.
Hal itu untuk membantu kandidat mengetahui lebih banyak tentang persyaratan negara tuan rumah mereka sebelum bepergian.
Program ini bergantung pada kemampuan yang melayani visi dan tujuan komisi untuk mengembangkan kegubernuran melalui pariwisata.
Baca juga: Rektor Unimal Herman Fithra Paparkan Program Beasiswa untuk Anak Daerah 3T di Depan Aster KSAD
Kemudina, perhotelan, pertanian, sejarah, arkeologi, seni, museum, ilmu lingkungan, desain dan perencanaan kota, serta pengelolaan fasilitas dan layanan.
Juru bicara resmi RCU Abdul Rahman Al-Trairi kepada Arab News, Minggu (31/7/2022) mengatakan program beasiswa memiliki empat fase dan menargetkan 1.000 siswa laki-laki dan perempuan.
Disebutkan, fase pertama pada 2018 dan kedua pada 2019,.
Sedangkan fase ketiga, pada 2020, terhenti karena pandemi Covid-19 dan diluncurkan kembali pada Februari 2022.
Dia mengatakan bidang spesialis menargetkan pekerjaan yang diciptakan oleh komisi untuk menjadikan AlUla sebagai daya tarik wisata dan budaya.
dia mengatakan, mekanisme seleksi memprioritaskan negara-negara dengan universitas dan fakultas terbaik di bidang dan sektor tertentu.
Baca juga: 65 Anak Aceh dari Keluarga Kurang Mampu Dapat Beasiswa Masuk SMA Sukma Bangsa Pidie
Inggris memiliki spesialisasi terbaik dalam manajemen museum.
Swiss mengkhususkan diri dalam perhotelan, dan Jerman dan Prancis memimpin dalam arkeologi, katanya.
Dia menambahkan Institut Bahasa diluncurkan pada November 2021 lalu.