Internasional
Keinginan Warga Lebanon Makin Tinggi, Pengungsi Suriah Harus Segera Pulang ke Negaranya
Warga Lebanon mulai tidak menyenangi pengungsi Suriah yang tinggal di negaranya.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Warga Lebanon mulai tidak menyenangi pengungsi Suriah yang tinggal di negaranya.
Dalam beberapa minggu terakhir ini, telah terjadi serangkaian serangan kekerasan dan kejahatan lain yang dilakukan oleh orang Lebanon terhadap pengungsi Suriah dan sebaliknya.
Serangan tersebut telah menghasilkan peningkatan retorika diskriminatif yang menargetkan pengungsi Suriah di Lebanon.
Dilansir Arab News, Minggu (31/7/2022), dukungan rakyat untuk pemulangan mereka ke Suriah juga mendapatkan momentum.
Karena situasi di Suriah dianggap telah cukup membaik untuk memungkinkan para pengungsi kembali ke rumah masing-masing.
Perdana Menteri sementara negara itu, Najib Mikati baru-baru ini sempat mengeluarkan ancaman keras ke negara-negara Barat.
Baca juga: Pengungsi Suriah di Lebanon Mulai Cemas, Ada Rencana Mendeportasi Mereka Untuk Pulang
Dia menegaskan akan memulangkan para pengungsi Suriah, jika komunitas internasional tidak bekerjasama.
Partai Sosialis Progresif Lebanon juga memperingatkan eskalasi yang mengkhawatirkan dari masalah itu dapat mengarah pada opsi berbahaya.
Dimana, akan memperlebar kesenjangan sosial dan meningkatkan kemiskinan dan rasisme.
Kekhawatiran itu muncul, seusai seorang pria Lebanon ditikam sampai mati oleh pengungsi Suriah di Jnah, Beirut, setelah pertengkaran pada Jumat (29/7/2022).
Seorang pria Lebanon lainnya tewas di Mirna Chalouhi pada pada 19 Juli 2022.
Korban ditikam sebanyak 19 kali.
Dikatakan, korban dibunuh oleh pengungsi Suriah yang menuduhnya memiliki hubungan fisik dengan salah satu wanita pengungsi Suriah.
Baca juga: Presenter TV Sarankan Pengungsi Suriah Tinggalkan Lebanon, Hanya Jadi Beban Pemerintah
Platform media sosial dibanjiri dengan komentar yang menghasut yang menuntut pemulangan pengungsi Suriah.
Tetapi kemudian terungkap pembunuhnya sebenarnya adalah orang Lebanon dan seorang teman almarhum, yang dilaporkan dibunuh karena perselisihan keluarga.
