Kesehatan Anak
Perdossi Ajak Orang Tua Kenali Gangguan Saraf pada Anak Sejak Dini
Dalam pemaparannya, dr Sri Hastuti yang juga Ketua Divisi Saraf Anak Neurologi (Saraf) RSUDZA menyampaikan, kegiatan itu merupakan puncak kegiatan dar
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pokdi Neuropediatri (Saraf Anak) Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia (Perdossi) Banda Aceh memberi edukasi kepada para orang tua mengenai gangguan saraf yang sering terjadi pada anak.
Kegiatan itu dikemas dalam seminar “Aceh Annual Neuropediatri Event” dengan tema ‘Our Children, Our Generation’, Selasa (2/8/2022) di Gedung Taman Budaya, Banda Aceh.
Seminar itu itu menghadirkan para pemateri yang merupakan dokter-dokter senior dalam spesialis saraf anak.
Yaitu dr Adrea Mayza SP.S (K), Dr dr Yetty Ramli SP.S (K), dr Sri Hastuti SP.S (K), dan dr Cut Mela Yunita Sari Sp PD-KGH serta moderator, dr Farhan.
Kegiatan itu diikuti oleh seratusan peserta yang merupakan ibu-ibu.
• VIDEO PERDOSSI Banda Aceh Edukasikan Tentang Gangguan Saraf Pada Anak
Dalam pemaparannya, dr Sri Hastuti yang juga Ketua Divisi Saraf Anak Neurologi (Saraf) RSUDZA menyampaikan, kegiatan itu merupakan puncak kegiatan dari rangkaian roadshow Neuropediatri atau saraf anak oleh Pokdi Neuropediatri (Saraf Anak) Perdossi Banda Aceh.
Sebelumnya, dirinya bersama tim melakukan kunjungan ke sejumlah puskesmas, yaitu Puskesmas Banda Raya, Kuta Alam, Meuraxa dan Puskesmas Darussalam.
Saat berkunjung ke Puskesmas, dr Sri Hastuti dan tim melakukan screening terhadap anak-anak yang mengalami gangguan saraf. Terutama screening dalam kasus speech delay.
Sementara dalam acara puncak kemarin, dr Sri Hastuti membahas tentang empat topik gangguan saraf, yaitu autis, ADHD, speech delay, dan kejang.
Katanya, keempat gangguan saraf itu sangat sering ditemukan kasusnya di lingkungan sekitar.
“Selama ini kasus-kasus yang itu yang sering terjadi di sekitar kita. Kita berharap dengan acara ini memberi sumbangsih besar dalam persoalan saraf anak di Aceh. Diharapkan orang tua dapat mengenali lebih awal mengenai gejala pada anaknya,” ujar dr Sri Hastuti.
Direktur RSUDZA, dr Isra Firmansyah Sp.A Ph.D mengatakan, kegiatan sangat penting, karena Perdossi Banda Aceh memberikan edukasi kepada para orang tua mengenai saraf anak.
Katanya, gejala saraf itu harus cepat diketahui, karena akan mempengaruhi periode pertumbuhan selanjutnya.
Sementara Ketua Perdossi Banda Aceh, dr Farida Sps (K) mengatakan, lewat acara ini, para dokter memberikan pemahaman kepada orang tua, agar mereka bisa mengenali jika ada gejala gangguan saraf pada anak. Khususnya para periode emas pertumbuhan otak, yaitu di bawah 2 tahun.(*)
• Penuhi Kebutuhan Ekspor, Pemerintah Tingkatkan Produksi Jagung, Ini 6 Daerah Sentra Produksi
• Tangkal Hoaks, Panwaslih Aceh Ajak Media Kolaborasi Awasi Pemilu 2024
• Arab Saudi Hukum Tiga Warga Afrika, Akan Selundupkan Uang Tunai Rp 5 Miliar ke Luar Negeri