Doa dan Shalat
Batas Waktu Menunaikan Shalat Tahajud, Masih Bolehkah Dikerjakan Jika Waktunya Sudah Hampir Subuh?
Buya Yahya mengatakan, bahwa batas waktu pengerjaan shalat tahajud yaitu selama belum memasuki waktu subuh.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Batas waktu menunaikan Shalat Tahajud, masih bolehkah dikerjakan jika Waktunya sudah hampir subuh?
SERAMBINEWS.COM - Shalat tahajud merupakan ibadah salah satu ibadah malam.
Shalat Tahajud dikatakan sebagai ibadah malam karena waktu pengerjaan shalat sunnah ini yaitu pada malam hari.
Adapun waktu terbaik mengerjakan shalat tahajud adalah sepertiga malam akhir atau setengah malam terakhir.
Akan tetapi, terkadang sebagian umat muslim ada yang tidak bisa mengerjakan shalat tahajud di waktu-waktu terbaik itu dengan berbagai alasan.
Misalnya seperti terlambat bangun dari tidur malam, sehingga waktu terbaik itu terlewatkan.
Baca juga: Ini Tiga Surah yang Dibacakan Rasulullah Saat Shalat Tahajud, Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Kadang kala, ada yang baru terbangun beberapa saat menjelang waktu subuh.
Memang, di waktu ini kondisi langit masih terlihat gelap, namun sudah hampir mendekati waktu subuh.
Lalu, apakah masih boleh mengerjakan shalat tahajud pada waktu ini?
Shalat Tahajud Menjelang Waktu Subuh
Soal mengerjakan shalat tahajud di waktu yang hampir memasuki subuh ini sebenarnya sudah pernah dijelaskan oleh Buya Yahya dalam sebuah video kajian yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya dalam tayangan video yang diunggah YouTube Al-Bahjah TV pada Rabu 13 Januari 2021 mengatakan, bahwa batas waktu pengerjaan shalat tahajud yaitu selama belum memasuki waktu subuh.
Berikut tayangan video penjelasan lengkap Buya Yahya.
"Ukurannya Anda cari subuhnya," ujar Buya Yahya dalam video berjudul Waktu Untuk Melaksanakan Shalat Tahajjud - Buya Yahya Menjawab tersebut.
Selagi belum memasuki waktu subuh, lanjutnya, maka shalat tahajud masih berlaku.
Baca juga: Simak Niat dan Tata Cara Shalat Tahajud, Lengkap dengan Bacaan Doa Setelahnya
Buya Yahya kemudian menjelaskan bagaimana mengetahui waktu subuh jika dilihat berdasarkan gelap-terang langit.
"Kalau Anda menghadap ke arah timur, ke arah terbitnya matahari, maka menjelang subuh itu kan gelap dulu," jelasnya.
"Kalau di sudah di negeri Hongkong itu terang, kita sudah tertutup dengan sinar-sinar yang memancar dari kota-kota yang ada disana.
Tapi kalau seandainya kita di negeri yang jauh dari sinar akan terlihat, nanti di ufuk timur itu ada suatu sinar yang merata," lanjut Buya.
Sinar merata dari ufuk timur, tambah Buya Yahya, yang membentang dari utara hingga selatan itu disebut dengan fajar shadiq.
Jika fajar shadiq sudah terlihat, itu menandakan bahwa waktu subuh sudah tiba.
Hal ini juga berlaku jika berada di luar negeri sekalipun.
Shalat tahajud tetap diukur berdasarkan waktu subuh di masing-masing daerah.
Opsi lainnya untuk mengetahui waktu subuh juga bisa dilihat melalui aplikasi-aplikasi yang tersedia di smartphone.
Pada intinya, shalat tahajud masih bisa dikerjakan selagi belum memasuki waktu subuh.
Baca juga: Bagaimana Hukum Pejam Mata Saat Shalat Agar Lebih Khusyuk? Begini Penjelasan Buya Yahya
Tapi batasnya bukan azan subuh, melainkan waktunya sudah memasuki subuh atau belum.
"Selagi belum subuh, Anda tahajud, masih sah.
Baru setelah itu masuk waktu subuh, biarpun belum azan kalau jamnya sudah jam subuh, maka itu waktu subuh tiba. Bukan waktu Tahajud lagi," pungkas Buya Yahya.
Waktu Mengerjakan Shalat Tahajud
Waktu pelaksanaan shalat tahajud adalah malam hari dan dibagi menjadi tiga bagian.
Mengutip buku risalah tuntunan shalat lengkap, waktu melaksanakan shalat Tahajud dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Sepertiga Pertama, yaitu dari pukul 19.00 sampai pukul 22.00, ini saat utama.
2. Sepertiga Kedua, yaitu dari pukul 22.00 sampai pukul 01.00, ini saat yang paling utama
3. Sepertiga Ketiga, yaitu pukul 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama.
Sholat Tahajud Menurut Ustad Abdul Somad
Sementara itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, Rasulullah SAW saat di Makkah melaksanakan shalat tahajud di Masjidil Haram.
Hal itu dilakukan Rasulullah SAW karena pada waktu malam sunyi, tidak ada orang.
Sehingga tak mendapat gangguan dari kafir Quraisy musyrik.
Menurut Ustadz Abdul Somad, setelah melaksanakan shalat Isya, Nabi Muhammad SAW tidur.
Itulah sebabnya Nabi SAW mudah terbangun untuk melaksanakan sholat tahajud pada sepertiga malam.
"Kenapa kita payah bangun tahajjud? Habis Isya tak tidur," kata UAS.
"Boleh bicara setelah Isya dengan syarat bicara agama. Selain daripada itu makruh hukumnya," urainya.
Karena itu, Ustadz Abdul Somad menyarankan agar setelah Isya agar langsung tidur.
"Itu maka orang-orang dulu itu sehat-sehat badannya. Habis Isya tidur. TV tak ada. Internet tak ada. Makan ikan asin kangkung, tidur, besok anak 10," jelasnya.
Baca juga: Niat Shalat Jamak Taqdim, Jamak Takhir, dan Jamak Qashar, Lengkap dengan Tata Cara Pengerjaannya
Oleh sebab itu maka, kata UAS, kalau mau tidur yang berkualitas adalah setelah Isya.
"Itu tidur berkualitas. Nabi SAW tidur tak banyak. Sikit tapi berkualitas. Bukan macam kita, sikit-sikit tidur," jelasnya.
Tata Cara Shalat Tahajud
Tata cara pengerjaan shalat tahajud sama seperti shalat lima waktu.
Yaitu dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam.
Yang membedakan hanya pada niat dan waktu pelaksanaannya.
Untuk lebih jelas, simak tata caranya berikut ini.
1. Niat
Bagi yang melafadzkan niat, niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatat tahajudi rak’ataini lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”
2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah (Kumpulan doa iftitah)
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat atau ayat Al Qur’an
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
11. Membaca surat Al Fatihah
12. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.
13. Ruku’ dengan tuma’ninah
14. I’tidal dengan tuma’ninah
15. Sujud dengan tuma’ninah
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
17. Sujud kedua dengan tuma’ninah
18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
19. Salam
Demikian bagi yang ingin melaksanakan sholat tahajud dua rakaat.
Jika melaksanakan lebih dari dua rakaat, tinggal mengulang lagi seperti langkah-langkah di atas. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI