Berita Banda Aceh
Menteri Sandiaga Uno Tarek Pukat
Menteri Sandiaga pun menyempatkan menarik pukat bersama nelayan dan menaiki becak motor berkeliling kampung yang masuk dalam nominasi
BANDA ACEH - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyambangi Gampong Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Kamis (4/8/2022).
Dalam kunjungan itu, Menteri Sandiaga pun menyempatkan menarik pukat bersama nelayan dan menaiki becak motor berkeliling kampung yang masuk dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Sandiaga yang akrab dipanggil 'Mas Menteri' ini berkunjung ke Banda Aceh selama dua hari, 3-4 Agustus 2022.
Ia mengunjungi sejumlah tempat dan menghadiri beberapa acara.
Pada hari kedua kemarin, Sandiaga berkunjung ke Ulee Lheue untuk melihat calon gampong wisata terbaik Indonesia.
Ia mengawali kunjungan ke Masjid Baiturrahim, salah satu masjid di bibir pantai yang selamat dari terjangan tsunami pada akhir tahun 2004 silam.
Sandiaga pun masuk ke galeri tsunami masjid untuk melihat dokumentasi peristiwa tsunami yang masih tersimpan.
Untuk diketahui, Masjid Baiturahim merupakan spot favorit wisatawan, khususnya dari Malaysia.
Kemudian, Mas Menteri berjalan kaki sekitar 100 meter ke pantai yang ada di belakang masjid tersebut.
Baca juga: Aksi Sandiaga Uno Mukbang Makanan Khas Aceh, Ayam Tangkap hingga Bhoi
Baca juga: Pelatihan UMKM Kreatif, Sandiaga Uno: Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Perlu Diwaspadai Pasca Pandemi
Lalu, Sandi bergabung dengan para nelayan tradisional untuk menarik pukat.
Sandi tampak gembira dan larut dalam suasana tarek pukat di bibir pantai tersebut.
Tarik pukat merupakan tradisi masyarakat pesisir seperti di Ulee Lheue, yang terus dipelihara turun temurun.
Saat tarek pukat itu, Sandiaga ikut dibantu oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Bakri Sidiq, Anggota DPR RI, Hj Illiza Sa'aduddin Djamal, dan sejumlah pejabat lainnya.
Dari pantai, Sandi menaiki becak motor yang sehari-hari mangkal di kawasan wisata dan Pelabuhan Ulee Lheue.
Dengan becak motor itu, ia kemudian menaiki jembatan dan berjalan beriringan mengunjungi Kantor Panglima Laot (lembaga adat yang berwenang mengatur adat dan aturan dalam melaut).