Pojok UMKM

Nata De Coco Produksi Suwarti Jadi Menu Pesta

Meski bahan bakunya banyak, namun dalam sebulan Suwarti hanya mampu menghasilkan Nata De Coco sebanyak 60 kg

Editor: IKL
For Serambinews

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Nata De Coco bukan lagi menjadi makanan istimewa dan menu hotel berbintang atau restoran mewah kota-kota besar. Makanan yang dihasilkan dari fermantasi air kelapa dan berasal dari Filipina itu kini sangat mudah didapatkan. Di Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, makanan kenyal ini sudah menjadi menu andalan setiap acara pesta perkawinan, sunat rasul dan acara kenduri besar lainnya.

Nata De Coco yang disajikan dalam setiap acara di Samadua bukan produk luar, tapi asli buatan Suwarti, warga Gampong Arafah, Lorong Manggis Nomor 143 Kecamatan Samadua. Suwarti mengatakan, dirinya bisa membuat Nata De Coco setelah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan Pemkab Aceh Selatan, beberapa tahun lalu. Ia kemudian memperdalam ilmu membuat Nata De Coco dengan mengikuti pelatihan di Medan, Sumatera Utara, secara swadaya.

Baca juga: Black Soybean Coffee, Kopi Kedelai Hitam

Setelah merasa sudah bisa membuat Nata De Coco, barulah Suwarti memproduksi sendiri. Nata De Coco produksinya tidak dijual secara komersial, melainkan dibagi-bagikan kepada sanak-saudara, rekan terdekat dan tetangga, yang menggelar pesta. Pemberian secara cuma-cuma itu berlangsung hingga dua tahun.

Setelah dua tahun promosi, Nata De Coco produk Suwarti dilabeli nama K’War Na Coco kini menjadi menu andalan di setiap acara pesta. Suwarti mengatakan, pada acara-acara tertentu, seperti maulid Nabi atau pesta perkawinan, permintaan Nata De Coco produknya melonjak hingga sepuluh kali lipat. Tingginya permintaan Nata De Coco produksi Suwarti, karena tidak menggunakan pemanis buatan dan bahan pengawet.

Menurut Suwarti, untuk memfermentasi air kelapa menjadi Nata De Coco dibutuhkan waktu hingga dua minggu. Sedangkan untuk bahan bakunya sangat mudah didapatkan, karena di daerahnya banyak tanaman kelapa.

Meski bahan bakunya banyak, namun dalam sebulan Suwarti hanya mampu menghasilkan Nata De Coco sebanyak 60 kg. Hal ini disebabkan, kulkas pendingin yang ia miliki hanya mampu menyimpan sebanyak itu. Harga jual Nata De Coco produksi Suwarti cukup terjangkau, Rp 30.000/kg. Ia juga menyediakan dalam kemasan satu kali minum dengan harga Rp 5.000/gelas. Anda butuh produk Nata De Coco produksi Suwarti, silakan hubungi 0852 6209 1556.

Suwarti berkeinginan membesarkan usaha Nata De Coconya. Namun karena keterbatasan modal usaha, ia berharap ada donatur yang bisa membantu mengadakan tambahan alat kerja, seperti freezer berkapasitas 100-200 kg.

Baca juga: Berkat Pendampingan KUR, Usaha Potong Ayam Fadil Berlanjut

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari SAg MSi didampingi Kasi Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM, Andri Sufrianzah mengatakan, semangat Suwarti sebagai pembuat Nata De Coco, patut diapresiasi. Karena diusianya yang hampir 50 tahun, namun semangatnya untuk berwiraswasta sangat tinggi.

Kebutuhan tambahan alat kerja, kata Azhari, Suwarti bisa mengusulkan ke Dinas Koperasi dan UKM Aceh Selatan, untuk selanjutnya diteruskan ke Dinas Koperasi dan UKM Aceh atau kepada perusahan yang memiliki program pembinaan UMKM melalui sumber dana CRS.

Memberikan bantuan tambahan alat kerja kepada Suwarti yang sudah profesional memproduksi Nata De Coco, tidak rugi. Karena alat itu akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi. Kecuali itu, dengan meningkatnya produksi Nata De Coco, Suwarti akan menambah tenaga kerja. ”Misi pembinaan kepada UMKM yang kami lakukan, disamping untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha, juga ikut meningkatkan penyerapan tenaga kerja baru,” ujar Azhari.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved