Pojok UMKM
Black Soybean Coffee, Kopi Kedelai Hitam
Black soybean coffee merupakan produk minuman murni kedelai hitam, yang dihasilkan dari seorang pendamping UMKM Dinas Koperasi Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bagi penggemar dan penikmat kopi yang belum pernah merasakan nikmatnya black soybean coffee, kiranya perlu mencoba dan rasakan sensasinya. Black soybean coffee bukan produk minuman baru, tapi minuman ini merupakan kombinasi kopi dan kacang kedelai hitam.
Black soybean coffee merupakan produk minuman murni kedelai hitam, yang dihasilkan dari seorang pendamping UMKM Dinas Koperasi Aceh, yang baru bertugas dua tahun di Gampong Blang Geulinggang, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, bernama Sari Mawaddah.
Tugas rutinnya adalah mendampingi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kecamatan Sawang, yang membutuhkan bantuan pendampingan untuk meningkatkan mutu produk, agar pasarannya meluas, tidak hanya di Kecamatan Sawang saja. Sebagai petugas pendampingan, Sari terus berupaya agar bisa menghasilkan produk UKM yang belum diproduksi, sehingga pasarnya terbuka lebar, meluas hingga ke daerah lain dan luar Aceh. “Kalau perlu bisa ekspor,” tandasnya.
Baca juga: Berkat Pendampingan KUR, Usaha Potong Ayam Fadil Berlanjut
Ia kemudian mencoba membuat minuman dari kacang kedelai hitam mirip kopi, tapi rasa kedelai hitam. Sari mengatakan, sebelum meneguknya, penikmat kopi akan berpikir kalau itu adalah kopi, padahal tidak. Apalagi dibungkus produk ini juga tertulis ‘tanpa caffein’. “Itu artinya minuman black soybean coffee ini bukan berbahan baku kopi,” terangnya.
Produk clack soybean coffee, sebut Sari Mawaddah, sudah dijual dalam kemasan ukuran 150 gram dengan harga Rp 15.000/bungkus dan ada juga ukuran ekonomis 50 gram dijual Rp 5.000/bungkus. Yang berminat silahkan hubungi No Hp 0853 6009 1683.
Sari mengatakan, untuk mendapatkan bahan baku kedelai hitam, tidaklah sulit. Karena selain orang tuanya menanamnya, petani di sekitar juga menanam kacang kedelai hitam itu. Harga beli kedelai hitam dari petani berkisar Rp 45.000/kg. “Jadi dengan harga jual bubuk black soybean coffee, untuk ukuran 150 gram Rp 15.000/bungkus, kita masih untung,” terangnya.
Meski begitu, yang menjadi kendalanya adalah ketiadaan mesin saset produk dan roasting biji kedelai hitam. Sari berharap ada pihak yang mau membantunya, agar produk minuman black soybean coffee bisa dipasarkan secara meluas.
Baca juga: Pendampingan KUR Dorong Usaha Rumahan
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari SAg MSi didampingi Kasi Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM Andri Sufrianzah mengatakan, sebagai Pembina Koperasi dan UKM Aceh, kami bangga dan senang melihat Sari Mawaddah, yang berstatus sebagai pendamping UMKM, tapi juga seorang pelaku UKM, yang tidak mau kalah dengan mitra kerja UMKM yang didampinginya.
Azhari mengatakan, Aceh masih banyak butuh seperti Sari Mawaddah, yang bertugas sebagai pendamping UMKM, tapi semangatnya untuk memproduksi sebuah produk untuk menjadi produk unggulan di satu daerah, patut kita acungkan jempol. “Sedangkan mengenai keinginannya untuk bisa dibantu alat kerja, kita akan tawarkan pada pihak lain yang siap menjadi mitra kerjanya,” ujar Azhari.(*)