Pojok UMKM
Berkat Pendampingan KUR, Usaha Potong Ayam Fadil Berlanjut
Misi dari pembentukan pendampingan KUR di Dinas Koperasi dan UKM Aceh, untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Aceh yang bank kabel
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Program pendampingan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijalankan Dinas Koperasi dan UKM Aceh untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melanjutkan usahanya, di masa pandemi Covid-19.
Seperti yang dirasakan Fadil (37), pelaku usaha potong ayam di Gampong Gelanggang Gajah, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya. Dikatakan, usaha potong ayamnya bisa berlanjut berkat pendampingan Zulbaita, pendamping KUR dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh. Usaha tersebut sudah dijalaninya selama 10 tahun.
Dikatakan, saat BRI akan hijrah dari Aceh pada tahun 2019 lalu karena pelaksanaan Qanun Lembaga Keungan Syariah (LKS), Fadil mengaku binggung untuk mencari pinjaman modal usaha. Suatu hari ia bertemu Zulbaita, teman sekolahnya dua tahun silam. Saat itu Zulbaita merupakan pendamping penyaluran KUR di Abdya Dinas Koperasi dan UKM Aceh.
Baca juga: Pendampingan KUR Dorong Usaha Rumahan
Saat itu, tambah Fadil, rekannya itu meminta agar dirinya tak resah karena hijrahnya BRI ke Sumatera Utara, karena akan ada penggantinya yaitu Bank Sariah Indonesia (BSI).
Apalagi, kata Zulbaita, pengambilan pembiayaan modal kerja di BSI tidak begitu sulit. Mendengar penjelasan itu, Fadil kembali bersemangat karena masih terbuka peluang baginya untuk mendapatkan modal. Setelah semua persyaratan dipenuhi, pada Mei 2021 lalu BSI mencairkan pinjaman modal usaha potong ayam Fadil senilai Rp 10 juta, dengan jangka waktu pengembalian 2 tahun.
Fadil mengatakan, pinjam dana KUR di BSI memang gampang, asal ada usaha yang sedang jalan dan tak ada pinjaman di bank lain. Zulbaita mengatakan, pelaku usaha potong ayam, dagang kelontong, jahit-menjahit, bengkel dan lainnya banyak yang butuh tambahan modal usaha. Ada beberapa orang masih miliki pinjaman pada bank lain dan beberapa orang lainnya, sudah melunasi pinjaman lamanya di bank lain.
Untuk mendpaat pinjaman pembiayaan modal usaha di BSI Kecamatan Kuala Bate, Abdya, ungkap Zulbaita, pelaku usaha harus bebas pinjaman dari bank lain. Usaha yang dijalankan masih beroperasi secara harian dan bulanan. Memiliki agunan secukupnya, sesuai nilai yang mau dipinjam. “Buat permohonan, pinjaman KUR dari BSI, Insya Allah akan cair,”ujar Zulbaita.
Baca juga: Ci Rasa Brownies, Oleh-oleh dari Abdya
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari SAg MSI didampingi Kasi Pelayanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM, Andri Sufrianzah mengatakan, misi dari pembentukan pendampingan KUR di Dinas Koperasi dan UKM Aceh, untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Aceh yang bank kabel (layak untuk pinjam uang di bank), tapi tidak tahu bagaimana cara mengajukan pinjaman ke BSI sebagai pengganti BRI, yang berfungsi sebagai penyalur dana KUR.
Kepada para pendamping KUR, yang bertugas memfasilitasi pinjaman dana KUR ke BRI, dalam pembutan usulan pinjaman tambahan modal kerja bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, seperti pelaku usaha ayam potong, dalam pembuatan proposal tambahan modal kerja, juga diperhatikan usulan dana untuk rehabilitasi tempat usaha dan tambahan alat kerja.
“Minimnya peralatan kerja, tempat usaha yang kurang teratur dan kurang bersih, bisa jadi hambatan kenaikan omset penjualan harian maupun bulanan,” ujar Kadiskop dan UKM Aceh itu.(*)