Berita Banda Aceh

Evaluasi SNMPTN dan SBMPTN 2022, Kadisdik Gelar Pertemuan dengan 177 Kepsek

Rapat yang digelar di Aula SMKN 3 Banda Aceh itu dipimpin langsung oleh Kadisdik Aceh, Alhudri bersama sejumlah pejabat struktural di lingkungan Disdi

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
for Serambinews.com
Suasana rapat antara Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM dengan para kepala SMA dan SMK se-Aceh yang lulusannya banyak diterima PTN tahun 2022, baik melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN di Aula SMKN 3 Banda Aceh, Kamis (4/8/2022) sore. 

Rapat yang digelar di Aula SMKN 3 Banda Aceh itu dipimpin langsung oleh Kadisdik Aceh, Alhudri bersama sejumlah pejabat struktural di lingkungan Disdik Aceh, Kamis (4/8/2022) sore.

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM mengucapkan terima kasih kepada kepala SMA dan SMK yang lulusannya banyak diterima di PTN.

Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas capaian hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2022. 

Sedangkan untuk SMA dan SMK yang tingkat kelulusannya masih rendah, Alhudri mengundang para kepala sekolah bersama kepala cabang dinas untuk diajak diskusi terkait kendala yang dihadapi.

Rapat yang digelar di Aula SMKN 3 Banda Aceh itu dipimpin langsung oleh Kadisdik Aceh, Alhudri bersama sejumlah pejabat struktural di lingkungan Disdik Aceh, Kamis (4/8/2022) sore.

Suasana rapat itu berlangsung cair, kendatipun demikian sebagai pimpinan Alhudri sesekali tetap menyentil para kepala sekolah agar berupaya lebih optimal dalam mengantarkan para lulusan ke jenjang perguruan tinggi, terutama bagi lulusan SMA.

Baca juga: Aceh Masuk 5 Besar Nasional Penerimaan Siswa Terbanyak pada SNMPTN 2022

"Anak-anak kita adalah cerminan masa depan negeri ini, baik buruknya masa depan negeri ini tergantung seberapa baik generasi kita saat ini.

Maka, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk memikirkannya, terutama bapak/ibu kepala sekolah yang berhadapan langsung dengan warga sekolah," kata Alhudri.

Alhudri mengatakan, bapak dan ibu warga sekolah adalah orang yang paling berjasa dan berada di garda terdepan dalam membentuk masa depan anak-anak didiknya.

Oleh karena itu, Alhudri menolak jika dikatakan anak-anak Aceh tidak memiliki kemampuan intelektual yang cukup, karena pada dasarnya tidak ada anak yang berkemampuan rendah, melainkan tergantung bagaimana pendidikan yang mereka dapatkan.

Bagi pria jebolan Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala itu, pendidikan adalah hak bagi seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali, termasuk yang ada di pelosok-pelosok daerah Aceh.

Karena itu, Alhudri sangat berharap lulusan SMA/SMK dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, walau tidak dipungkiri bahwa banyak juga lulusan SMA/SMK yang tidak tertarik untuk kuliah di perguruan tinggi, lantaran mereka langsung memilih untuk bekerja.

Baca juga: Aceh Masuk 10 Besar Persentase Terbanyak Siswa Lulus SBMPTN 2022, Ini Rincian Peringkat Se-Aceh

"Kita memang tidak bisa memaksa, tapi paling tidak bapak/ibu dapat memotivasi anak-anak tentang pentingnya pendidikan sehingga jangan sampai tidak ada yang mau kuliah seorang pun," pesan Alhudri.

Di pengujung pertemuan, Alhudri menekankan bahwa setiap kepala sekolah bertanggung jawab atas beban yang sudah diemban. Untuk itu, Alhudri berharap agar apa yang menjadi kelemahan saat ini dapat diperbaiki di kemudian hari.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved