Berita Kutaraja

Rektor UIN Ar-Raniry Nilai Penerapan Syariat Islam di Aceh Gagal: Lebih Parah dari yang Sudah-sudah

"Hari ini sudah tahun 2022, tapi kondisi syariat Islam di Aceh lebih parah dari yang sudah-sudah. Tidak lebih baik," kata Mujib.

Penulis: Subur Dani | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman, MAg. 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman mengemukakan bahwa pelaksanaan syariat Islam di Aceh, sejak tahun 2001 hingga kini, diyakini terdapat berbagai persoalan.

Kondisi ini menyebabkan penerapannya terkesan belum sempurna.

Bahkan, Rektor UIN Ar-Raniry secara pribadi menyebutkan, penerapan syariat Islam di Aceh gagal.

"Ini penting kita luruskan implementasi (syariat Islam) hari ini yang gagal, dalam bahasa saya pribadi itu gagal,” ucap Prof Mujiburrahman dalam diskusinya dengan awak media di kampus UIN Ar-Raniry, Sabtu (6/8/2022).

“Dan ini harus menjadi tugas UIN Ar-Raniry sebagai salah institusi negara bersama institusi lainnya,” kata Rektor UIN.

“Kita akan men-support ini ke pemerintah, ini tugas yang akan kita lakukan," lanjutnya.

Baca juga: Perkuat Syariat Islam di Aceh, Tu Sop Ajak Partai Aceh Masuk Surga Lewat Politik

Dalam diskusi dan tanya jawab itu, Prof Mujib menjawab beberapa pertanyaan, termasuk terkait apa peran UIN Ar-Raniry ke depan dalam membangun Aceh.

Ia menyebutkan, tugas utama UIN adalah membenahi pendidikan Aceh, karena Ar-Raniry sebagai salah satu institusi pendidikan.

"Apa yang bisa diberikan untuk Aceh?” terangnya.

“Pertama adalah bagaimana kita membuat sebuah konsep paradigma tentang pendidikan yang betul," katanya.

Kedua, lanjutnya, membantu pemerintah untuk mengimplementasikan syariat Islam yang standar.

"Kedua hal ini hari ini hampir tidak terlaksana dengan baik," tegasnya.

Baca juga: Prihatin dengan Pelaksanaan Syariat Islam, Tu Sop Tantang Partai Aceh

Menurutnya, syariat Islam yang dideklarasikan tahun 2001 pada masa Gubernur Abdullah Puteh, hari ini tidak berjalan lebih baik dari sebelumnya.

"Jauh lebih baik yang sebelumnya. Hari ini sudah tahun 2022, tapi kondisi syariat Islam di Aceh lebih parah dari yang sudah-sudah. Tidak lebih baik," kata Mujib.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved