Berita Aceh
Angka Kemiskinan Turun, Tapi Penerima PKH Aceh Tahap III Bertambah 10.560 Orang
Pemerintah membuat program dana PKH sejak tahun 2007 lalu, tegas Zulkarnaen, untuk membantu menanggulangi kemiskinan di Indonesia
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Jumlah penerima manfaat PKH tahap III bulan Agustus 2022 itu, sudah bertambah sebanyak 10.560 orang, dari jumlah penerima PKH Tahap II bulan April 2022 hanya 203.427 orang.
Menurut tiga orang Korwil PKH tersebut, verifikasi itu perlu dilakukan, untuk merasionalkan data BPS yang menyatakan angka kemiskinan di Aceh telah menurun dari sebesar 15,53 persen pada September 2021 lalu menjadi 14,64 persen pada Maret 2022 lalu.
Usulan peserta penerima dana PKH dari Kabupaten/Kota ke Pusdatin Kemensos.
Tujuan lain dari pelaksanaan verifikasi data penerima PKH, kata ketiga orang Korwil PKH itu, sebagai evaluasi para penerima PKH, siapa saja orang yang sudah lama menerima PKH, tapi nasibnya belum berubah.
Kalau penerimanya itu, berstatus sebagai penyandang masalah sosial disabilitas dan orang tua renta, bisa dipahami.
Karena mana mungkin bisa mencari nafkah secara optimal untuk memerdekakan dirinya dari kemiskinan.
“Kelompok golongan penerima PKH yang seperti itu bisa dipahami dan dimaklumi, “ kata Korwil I PKH Aceh, Mizar Liyanda.
Tapi bagi penerima PKH yang tubuhnya sehat, tanpa cacat dan usianya berkisar 20 – 60 tahun, sudah lama menerima PKH, namun kehidupannya belum berubah, ini patut dipertanyakan, kenapa hidupnya belum bisa sejahtera,
“Apa yang salah pada dirinya,” tanya Koordinator PKH Wilyah II, Mahmudsyah Putera.
Baca juga: Mendagri Minta Pj Gubernur Aceh Kurangi Angka Kemiskinan, Masa Nova Berapa Jumlahnya?
Koordinator Wilyah III PKH, Faizin mengatakan, sejauh belum melakukan evaluasi terhadap penerima PKH tersebut.
Maka tidak akan pernah tahu, kenapa jumlah pergantian penerima PKH di Aceh lamban, ketimbang angka penambahan barunya, cukup banyak.
Saat ini, lanjut Kabid Perlindungan Jaminan Sosial, Zulkarnaen mengatakan, pendamping PKH yang ada di daerah sebanyak 1.200 orang.
Sekitar 200 orang diantaranya, telah dilatih untuk membantu pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penangananan penurunan angka stunting di desa.
Selain itu, pendampingan penerima PKH juga diminta untuk bisa membimbing anak SMA penerima PKH bisa masuk perguruan tinggi negeri melalui undangan.
Tugasnya bertambah, tapi dana asistensi yang bersumber dari pusat, untuk koordinasi antara pendamping PKH Wilyah Provinsi ke kabupaten/Kota, sudah dihilangkan dari pusat.