Berita Banda Aceh
Ismail Rasyid Batal Akuisisi Saham Persiraja, Tim Transisi Minta Manajemen Lama Segera Lakukan RUPS
CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid menegaskan bahwa dirinya tidak jadi mengakuisisi saham mayoritas Persiraja Banda Aceh
BANDA ACEH - CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid menegaskan bahwa dirinya tidak jadi mengakuisisi saham mayoritas Persiraja Banda Aceh yang selama ini dimiliki oleh Nazaruddin Dek Gam yang memutuskan mundur dari Presiden Persiraja.
Dek Gam yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PAN asal Aceh itu mengantongi 80 persen saham klub kebanggaan masyarakat Aceh ini.
Selebihnya 20 persen dimiliki oleh Podiraja Banda Aceh, klub binaan Pemko Banda Aceh.
Pernyataan itu disampaikan setelah Ismail Rasyid melakukan pertemuan terbatas dengan Tim Transisi Persiraja di lobi Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Selasa (9/8/2022).
Pertemuan terbatas tersebut hanya dihadiri Tenaga Ahli Wali Kota, Prof Jasman J Ma'ruf dan Tim Transisi yaitu Iskandar, Ardiansyah, dan Zulfikri.
"Saya pikir untuk sekarang tidak bisa karena situasinya sangat critical (kritis).
Prosesnya itu saya juga baru ditanyain kemarin, artinya belum mengerti bisnis tersebut dan saya harus pelajari tentunya bagaimana bisnis olahraga ini dan siapa-siapa saja yang memiliki saham di perusahaan (PT Persiraja Lantak Laju) itu.
Apakah kita diajak berkolaborasi atau memang perusahaan itu mau dilepas kita tidak tahu," kata Ismail seusai pertemuan.
Pertemuan Ismail Rasyid dengan Tim Transisi Persiraja terjadi setelah Ismail Rasyid ditelpon oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, yang meminta dirinya membantu klub yang berjuluk Laskar Rencong agar bisa berkompetisi di Liga 2 musim 2022-2023.
Baca juga: Belum Miliki Admin, Persiraja tak Kunjung Daftar Keikutsertaan di Liga 2, Tinggal Hitung Jam
Baca juga: Tim Transisi Persiraja dan Ismail Rasyid Lakukan Pertemuan di Hotel Hermes
"Saya tidak bisa ikut serta membantu situasi critical ini.
Saya jujur saya bilang, bahwa dibisnis saya ada background.
Tapi, rupanya olahraga juga sudah menjadi industri bisnis sekarang," ucap bos perusahaan multi moda transport yang memiliki jaringan bisnis di 65 negara ini.
Dalam konteks Persiraja, kata Ismail Rasyid, apabila membantu secara bisnis, maka dirinya akan melakukan kajian mendalam terhadap berbagai hal, seperti kepemilikan saham dari PT Persiraja Lantak Laju serta kondisi dan situasi perusahaan tersebut.
"Karena, baik berkolaborasi atau memberikan kontribusi saham atau apapun namanya harus ada proses yang namanya due diligence (uji kelayakan).
Kita ingin melihat perusahan yang kita ingin ikut serta disitu, apakah sehat atau bagaimana situasinya dan prospek bisnisnya bagaimana?" papar Ismail.